Puisi: Pernah (Karya Eka Sri Rahayu)

Puisi "Pernah" karya Eka Sri Rahayu menggambarkan proses rindu, harapan, dan kebahagiaan yang hadir setelah menunggu.
Pernah

Pernah aku titipkan rindu pada angin
Sampai akhirnya ia membisikkannya padamu
Di sepertiga malam, saat senja datang
Dan ketika hujan...

Selalu aku nanti jawaban dari surat-suratku
Sampai akhirnya semua surat itu terjawab
Dan aku bisa kembali tertidur lelap
Dalam pelukmu yang erat...

Pwt, 13 Maret 2022

Analisis Puisi:
Puisi "Pernah" karya Eka Sri Rahayu adalah sebuah ungkapan rindu dan harapan yang terangkai dengan keindahan dalam penggunaan metafora yang menyentuh. Puisi ini mencerminkan kerinduan yang dititipkan pada alam, ditransmisikan melalui angin, serta harapan yang terwujud saat semua rasa rindu dan pertanyaan terjawab dalam pelukan kekasih.

Rindu dan Harapan pada Alam: Puisi ini dimulai dengan pernyataan kerinduan yang dititipkan pada angin, sebagai simbol perjalanan rindu yang dihadapi oleh penyair. Pada saat senja dan hujan, atmosfer alam membentuk latar belakang yang indah untuk menyampaikan kedalaman emosi dan kerinduan yang dirasakan.

Proses Menanti Jawaban: Penyair menyampaikan pengalaman menunggu jawaban atas surat-surat yang telah ditulisnya, yang mewakili harapannya akan respons atas kerinduan yang diungkapkan. Keteguhan menantikan jawaban adalah bagian penting dari kehidupan yang diungkapkan dalam puisi ini.

Ketenangan dalam Jawaban: Puisi berakhir dengan kesan ketenangan dan kebahagiaan setelah semua surat terjawab, merujuk pada harapan yang terwujud ketika rindu dan pertanyaan telah ditemukan jawabannya. Peluk erat dari kekasih dianggap sebagai simbol kehangatan dan kebahagiaan yang diimpikan dan diidamkan.

Keindahan dalam Keterhubungan Alam dan Emosi Manusia: Melalui penggunaan metafora alam, puisi ini menggambarkan bagaimana hubungan dan perasaan manusia dapat diterjemahkan dan diungkapkan melalui elemen-elemen alam seperti angin, senja, dan hujan.

Puisi "Pernah" adalah sebuah puisi yang indah dan mendalam, menggambarkan proses rindu, harapan, dan kebahagiaan yang hadir setelah menunggu. Dari keindahan alam dan kerinduan yang dititipkan pada angin hingga kebahagiaan ketika semua pertanyaan terjawab dalam pelukan kekasih, puisi ini menyiratkan keindahan dalam proses menanti dan harapan yang akhirnya terwujud.

Eka Sri Rahayu
Puisi: Pernah
Karya: Eka Sri Rahayu

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Wanitaku TelanjangIa menggodaku.Sandarannya mengingatkan akutentang kucing tetanggayang suka bergelendotdi paha milikku.Kini ia bermain-maindalam keadaan dirikuyang mengantukkarna …
  • FadihatSeruling fajarMenyambutmu dengan nestapa.Matahari terbangundari ranjang rembulan manis,Ia berkata:“Hidupmu, bukan sebatang sabunyang fana karna diguna. Hidupmuitu amerta, cu…
  • Sketsa Bambang Issberkali-kali aku menatapisketsamu di cover buku ituberbicara soal apakah sebenarnya kaumasjid, gereja, atau vihara makin sunyipujian-pujian tidak lagi dinyanyikan…
  • Sajakkata, kata, dan katakalam meluncur dari penailham sang penyair tuaterbata, meraba cahaya2022Puisi: SajakKarya: Gunoto SaparieBiodata Gunoto Saparie:Gunoto Saparie la…
  • Pada Sebuah Bandarketika gerimis luruh pada sebuah bandarkutatap arus yang selalu kembali ke pantaiombak yang bergulung dan berpusarmembawa kisah atau nyanyian sangsailalu senja pu…
  • Petakubaca peta pada telapak tanganmunasib mungkin menjadi klise sejak lahirada garis kekayaan, titik-titik kelabuada pilihan-pilihan, namun ada pula takdirkubaca peta pada tubuh i…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.