Perginya Pahlawanku
Dinginnya air membuatku menggigil
Menggigit kuku jari-jari yang bengkak ini
Suasana suram tak ada harapan
Luka menyayat hati
Terus berpikir untuk mati
Mendengar berita yang tak harap didengar
Melihat kenyataan yang tak disangka-sangka
Langkah keras terus berdatangan
Ramai orang datang tidak diharapkan
Suara berisik yang tak pantas menyentuh telinga
Hampir semua baju basah karena air mata
Hati ini memberontak
Menyisakan pikiran kosong
Kalian datang menepuk pundak
Berharap aku semunafik itu
2022
Analisis Puisi:
Puisi "Perginya Pahlawanku" karya Hanin Munzaroh merupakan ungkapan yang mendalam tentang kesedihan dan kehilangan atas kepergian sosok pahlawan. Dalam puisi ini, penyair menciptakan gambaran yang kuat tentang rasa sakit dan kekosongan yang dirasakan oleh mereka yang ditinggalkan.
Kesedihan yang Mendalam: Dengan kata-kata yang menggambarkan dinginnya air dan rasa kehilangan, penyair mengekspresikan tingkat kesedihan yang dalam dan mendalam. Ini mencerminkan betapa besar pengaruh dan arti sang pahlawan dalam kehidupan mereka yang ditinggalkan.
Ketidakpercayaan dan Keterkejutan: Puisi ini juga mencerminkan rasa ketidakpercayaan dan keterkejutan atas pergi nya sang pahlawan. Kata-kata seperti "berita yang tak harap didengar" dan "kenyataan yang tak disangka-sangka" menunjukkan bahwa kepergian itu di luar dugaan dan sulit dipahami.
Kehadiran dan Dukungan yang Tak Diinginkan: Meskipun di tengah-tengah kesedihan, penyair juga menggambarkan datangnya orang-orang yang tidak diinginkan, suara berisik, dan harapan palsu. Hal ini menyoroti kontradiksi antara keinginan untuk meratapi kehilangan dan interaksi sosial yang tidak sesuai dengan kebutuhan emosional.
Perjuangan dengan Emosi yang Bertentangan: Puisi ini menggambarkan perjuangan internal dengan emosi yang bertentangan. Penyair merasakan kekosongan pikiran dan rasa tidak puas dengan harapan palsu dari orang-orang di sekitarnya.
Proses Penyembuhan dan Penerimaan: Meskipun puisi ini diwarnai oleh kesedihan yang mendalam, ia juga mencerminkan proses penyembuhan dan penerimaan atas kehilangan. Meskipun sulit untuk menerima kenyataan, penyair akhirnya akan menemukan jalan menuju penerimaan dan ketenangan batin.
Puisi "Perginya Pahlawanku" menciptakan gambaran yang kuat tentang perasaan kehilangan, ketidakpercayaan, dan perjuangan dengan emosi yang kompleks. Ini adalah penghormatan kepada pahlawan yang telah pergi dan refleksi tentang bagaimana kita merespon kepergian orang yang kita cintai.
Karya: Hanin Munzaroh
Biodata Hanin Munzaroh:
- Hanin Munzaroh saat ini aktif sebagai mahasiswa di UIN Prof. k.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto.