Menjauh untuk Menjaga
Untaian rasa yang sulit terucap
Hanya akan abadi di dalam hati
Rasanya ingin menceritakan
Tetapi mulut terdiam dan membisu
Salahkah diri ini?
Namun apalah daya seorang pecundang
Hanya bisa termangu dan tersenyum
Menjauh untuk menjaga
Kuserahkan pada-Mu
Maha pemilik hati manusia
Hanya dengan ridho-Mu
Kami bersua atau bersurai
2022
Analisis Puisi:
Puisi "Menjauh untuk Menjaga" karya Ajeng Wulan Hidayah menggambarkan perasaan yang sulit diungkapkan namun terus menghuni dalam hati.
Penyampaian Perasaan yang Sulit: Penyair menggambarkan perasaan yang sulit diungkapkan melalui untaian rasa yang sulit terucap. Hal ini mencerminkan konflik internal yang dialami seseorang ketika mereka ingin mengungkapkan sesuatu namun merasa terhalang oleh ketidakmampuan untuk melakukannya.
Hati yang Terdiam: Meskipun ada keinginan untuk menceritakan perasaan, namun mulut terdiam dan membisu. Ini menunjukkan betapa sulitnya untuk mengungkapkan apa yang dirasakan, baik karena rasa takut, ragu, atau halangan lainnya.
Rela Menjauh untuk Menjaga: Puisi ini mencerminkan kesediaan untuk menjauh demi menjaga keadaan atau hubungan. Penyair menyerahkan segala hal kepada Tuhan sebagai pemilik hati manusia. Ini mencerminkan kepercayaan pada takdir dan kebijaksanaan Tuhan dalam mengatur segala sesuatu.
Kesimpulan Damai: Puisi ini diakhiri dengan harapan akan pertemuan atau perpisahan yang dijalani dengan ridho Tuhan. Hal ini menciptakan kesan kesabaran, ketenangan, dan keikhlasan dalam menghadapi situasi yang sulit.
Puisi "Menjauh untuk Menjaga" adalah sebuah puisi yang menggambarkan konflik internal, keinginan untuk mengungkapkan perasaan, dan kesediaan untuk menjauh demi menjaga keadaan. Dengan mengandalkan pada kepercayaan kepada Tuhan, penyair menemukan kedamaian dan ketenangan dalam menghadapi segala situasi.
Karya: Ajeng Wulan Hidayah
Biodata Ajeng Wulan Hidayah:
- Ajeng Wulan Hidayah lahir pada tanggal 17 Juli 2002.