Puisi: Euis (Karya Slamet Kuntohaditomo)

Puisi "Euis" karya Slamet Kuntohaditomo merangkum perasaan kerinduan, kesepian, dan kegalauan, serta menggambarkan hubungan antara dua individu, ...
Euis

Euis berdendang meminta jarum
euis menangis merindu jangka
Dan buang sauh semuanya
Euis memanggil-manggil untuk dipatungkan

Ketika kesepian menanjak
engkau daratkan telapak dingin di pipiku
Seorang pun belum tahu
beralasan cinta kemudian menggigitku.

Galau musim tidur bangunku
segala sayang buat gorden di jendela
Gerjah kupu hinggap di anak rambutmu
Aneh. Kubayangkan stanza di sebuah sore.

1972

Sumber: Horison (Agustus, 1974)

Analisis Puisi:

Puisi "Euis" karya Slamet Kuntohaditomo merangkum perasaan kerinduan, kesepian, dan kegalauan, serta menggambarkan hubungan antara dua individu, yang disebut sebagai Euis dan penyair.

Kerinduan dan Kesepian: Penyair menggambarkan kerinduan yang dalam dari karakter Euis, yang diwakili oleh aksinya meminta jarum, menangis merindukan jangka, dan memanggil untuk dipatungkan. Hal ini menunjukkan bahwa Euis merasa kesepian dan merindukan kehadiran seseorang atau sesuatu yang hilang.

Hubungan Antara Euis dan Penyair: Meskipun tidak dijelaskan secara eksplisit, puisi ini menunjukkan adanya hubungan intim atau emosional antara Euis dan penyair. Penyair merenungkan interaksi mereka, terutama saat kesepian meningkat, dan merasakan telapak dingin Euis di pipinya, yang menciptakan momen keintiman yang rumit.

Kegelisahan dan Kegalauan: Penyair merenungkan tentang kegelisahan yang dimiliki Euis, yang tercermin dalam gambaran tentang musim tidur yang mengganggu tidurnya. Kegalauan itu terkadang diwakili oleh hal-hal sederhana seperti kupu-kupu yang hinggap di rambut Euis.

Imaji dan Bahasa: Puisi ini menggunakan imaji yang kuat, seperti "segala sayang buat gorden di jendela" dan "Gerjah kupu hinggap di anak rambutmu," untuk mengekspresikan suasana dan perasaan yang mendalam. Bahasa puisi yang digunakan menambah kedalaman emosi yang dirasakan oleh karakter Euis dan penyair.

Keanehan dan Kehadiran Saat Sore: Puisi ini mencapai puncaknya dengan merenungkan tentang keanehan dan keindahan di sebuah sore, di mana penyair memvisualisasikan Euis dalam konteks puitis yang indah.

Puisi "Euis" karya Slamet Kuntohaditomo adalah penggambaran yang kuat tentang perasaan kerinduan, kesepian, dan kegalauan dalam hubungan antara dua individu. Dengan menggunakan imagery yang kuat dan bahasa puisi yang indah, penyair berhasil menggambarkan kedalaman emosi karakter Euis dan hubungannya dengan penyair.

Slamet Kuntohaditomo
Puisi: Euis
Karya: Slamet Kuntohaditomo

Biodata Slamet Kuntohaditomo:
  • Slamet Kuntohaditomo lahir pada tanggal 14 Februari 1953 di Temanggung, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.