Bulu-Bulu Waktu
Hei kawan! Apakah aku mengerti? Entahlah, adakah yang bisa aku mengerti, dari robekan struk di tong sampah atm, sisa puntung rokok surya yang masih setengah atau peristiwa-peristiwa yang aku saksikan dengan sengaja ataupun tidak,
Apapun pada dunia berjejal-jejalan pada tubuhku, masuk lewat mata, telinga, hidung dan seluruh lubang pori-pori pada kulitku. Penuh Meluap. Bercecer-cecer tak karuan di bawah lutut ku,
Rambutku, kepalaku,
Kukuku, jemariku,
Pusarku, perutku
Beterbangan di atas bulu-bulu waktu
Ini yang terakhir kawan. Bahwa aku, kamu, mereka, kami, kalian, adalah kita yang hidup dan membara.