Makanan Cepat Saji dan Dampaknya bagi Kesehatan Tubuh

Makanan Cepat Saji dan Dampaknya bagi Kesehatan Tubuh || Tak dapat dipungkiri, makanan cepat saji memberikan banyak dampak negatif bagi ...

Di era sekarang, makanan cepat saji menjadi pilihan utama bagi kebanyakan masyarakat Indonesia. Hal ini merupakan kebiasaan buruk. Mereka cenderung memiliki gaya hidup yang tidak sehat.

Beberapa alasan yang mengakibatkan terjadinya hal ini adalah makanan cepat saji memiliki harga yang murah, rasa yang enak, serta banyak masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan memiliki gaya hidup konsumtif sehingga mereka lebih suka menghabiskan waktu makan bersama keluarga di restoran cepat saji.

Makanan Cepat Saji

Menurut Valoka (2017), makanan cepat saji adalah jenis makanan yang mudah dikemas, mudah disajikan, praktis, atau diolah dengan cara sederhana. Makanan tersebut umumnya diproduksi oleh industri pengolahan pangan dengan teknologi tinggi dan memberikan berbagai zat adiktif untuk mengawetkan dan memberikan cita rasa bagi produk tersebut.

Contoh makanan cepat saji yaitu kentang goreng, ayam goreng tepung, pasta, pizza, nugget, burger, sosis, dan lain-lain.

Makanan Cepat Saji dan Dampaknya bagi Kesehatan Tubuh

Tak dapat dipungkiri, makanan cepat saji memberikan banyak dampak negatif bagi kesehatan tubuh. Makanan cepat saji mengandung zat-zat aditif yang tidak dapat memenuhi asupan nutrisi tubuh. Zat tersebut misalnya gula, lemak, karbohidrat, dan garam tambahan.

Gula seringkali ditemukan di saus dan minuman ringan yang dapat meningkatkan risiko diabetes, obesitas, dan penyakit jantung.

Garam digunakan sebagai zat pengawet untuk memperpanjang umur simpan makanan. Namun, makanan cepat saji yang mengandung banyak garam dapat memberikan risiko penyakit ginjal, diabetes dan hipertensi.

Lemak meningkatkan kadar kolesterol jahat. Hal ini sangat mudah memicu kolesterol tinggi sehingga dapat memberikan risiko penyakit stroke.

Dampak buruk mengonsumsi makanan cepat saji bagi kesehatan tubuh adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan Penyakit Pernapasan

Makanan cepat saji memberikan asupan kalori harian yang berlebihan sehingga memicu obesitas yang dapat meningkatkan risiko penyakit pernapasan. Masalah penambahan berat badan memberikan tekanan yang berlebih pada organ paru-paru dan jantung.

2. Risiko Penyakit Kronis

Studi dalam jurnal Circulation (2012), kebiasaan mengonsumsi 2-3 kali makanan cepat saji dalam satu minggu meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung koroner dan diabetes tipe 2.

3. Gangguan Kesuburan

Menurut Environmental Health Perspectives (2016), makanan cepat saji mengandung ftalat (phthalates) yang mengganggu kinerja hormon reproduksi.


Makanan Cepat Saji

Setelah mengetahui banyaknya dampak negatif makanan cepat saji bagi kesehatan tubuh, berikut adalah tips-tips untuk menghindari makanan cepat saji:

  1. Mengubah pola dan membuat jadwal masak di rumah untuk menghindari pembelian makanan cepat saji di luar.
  2. Sering mengonsumsi air putih untuk menghilangkan keinginan memakan makanan cepat saji.
  3. Membuat camilan sehat di rumah agar tidak memberikan kenaikan berat badan yang berlebihan.
  4. Banyak mengonsumsi makanan berserat seperti sayuran hijau dan buah-buahan.

Kesehatan tubuh merupakan faktor penting untuk dapat menjalankan aktifitas sehari-hari. Gaya hidup mengonsumsi makanan cepat saji dapat dihentikan dengan mudah dengan cara menanamkan pola hidup sehat dalam diri Anda.

Tentang Penulis:

Hana Aisia Sofiana saat ini aktif sebagai mahasiswi di Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

© Sepenuhnya. All rights reserved.