Sekarang Langit Lain
sekalian cemeti
berguruh di langit itu
melecut sekawanan kuda
ketepak-ketepak dari utara.
cuaca pun pecah-pecah
seperti bibir-bibir ini
ketika menggamit doa
tuhanku, hujankan panah-panahmu
pada peta langit itu.
gerbang pertama
tugu kedua
berkepullah asap.
kemudian
gumpal-gumpal awan lain
gemerayap debu di angkasa itu
di dalam mengendam perang
dari busur berkilatan api
dan langit pun terbakar.