Puisi: Menadah Air Mata (Karya Yanuar Abdillah Setiadi)

Puisi: Menadah Air Mata Karya: Yanuar Abdillah Setiadi

Menadah Air Mata


Aku ingin menadah air mata

para pecinta di musim rindu.

Menampungnya di gelas, ember, gembor

dan botol-botol bekas.


Saat musim dingin tiba,

air mata pecinta akan dimasak di atas tungku-tungku.

Menyeduhnya dengan secangkir kopi

menghangatkan hubungan yang telah lama membeku

kaku.


Saat musim cemburu tiba,

air mata dalam ember dan gembor

memadamkan percik api yang membakar rindang pohon kepercayaan


Saat musim temu tiba

air mata ditampung dalam bak mandi.

Konon, para pecinta akan mandi di sana

untuk sekedar membasuh luka hatinya dan

membersihkan bilur-bilur kangen yang

menempel pada batang tubuhnya.


2022



Yanuar Abdillah Setiadi
Puisi: Menadah Air Mata
Karya: Yanuar Abdillah Setiadi

Biodata Yanuar Abdillah Setiadi:

Yanuar Abdillah Setiadi lahir di Purbalingga pada tanggal 1 Januari 2001. Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab UIN Saifuddin Zuhri Purwokerto. Santri Pondok Pesantren Modern El-Furqon Purwokerto.

Karyanya telah tertulis di berbagai media, di antaranya; Majalah An-Nuqtoh, Litera.co.id, Tajdid.id, Mbludus.com, Ruangjaga.com, Sukusastra.com, Gokenje.my.id, dan Geger.id. Kontributor Covid-19 Pandemi Dunia (2020), Lintang 3 (2020), dan Di Ujung Tanjung  (2020).

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.