Puisi: Tentang Angin (Karya Hijaz Yamani)

Puisi "Tentang Angin" karya Hijaz Yamani mengajak pembaca untuk merenungkan keberadaan angin sebagai simbol kehidupan dan petunjuk spiritual.
Tentang Angin

Angin datang dari mana-mana
dari pegunungan
dari lembah
dari samudera
dari benua-benua
dari pusat bumi
dari pintu langit
dari dunia makro
dari dunia mikro
dari neraka dan surga
dari diriku

adalah angin adalah kehidupan
yang menerbangkan kita
ke dunia gelap sana
yang mengantar kita
mandi cahaya

Adalah angin yang perkasa
yang meniup terpental pasak-pasak bumi
yang mengubah musim
yang menantang bulan
yang mengganti cuaca
dan menyaput matahari dengan jelaga
yang menebarkan api
mengeringkan lautan
memusnahkan sejarah manusia

Adalah angin adalah kehidupan
membelah hampa udara di pusat mikro
menyaring dan menguapkan sampah

Adalah angin adalah makhluk paling setia
menerima perintah yang menjadikannya
– kun fa ya kun –
jadilah beterbangan
bermilyar ruh
yang setia dan tak setia
pada janjinya dan
yang tangannya mengacungkan api kesumat

Adalah angin adalah yang ramah
pada manusia
pada tumbuhan
pada gurun
Kita pun tak perlu takut kepadanya, sebab
adalah angin adalah kehidupan
yang menyusup dan memeluk kita
karena kita tak dapat menghindar padanya
di manapun, kapanpun

Angin adalah ayat-ayat tuhan
yang mengantar kita pada dua pilihan
perjalanan panjang yang gelisah
dan hidup paling azasi

Banjarmasin, 1986

Sumber: Percakapan Malam (1997)

Analisis Puisi:

Puisi "Tentang Angin" karya Hijaz Yamani merupakan salah satu karya sastra yang menyelami makna kehidupan melalui metafora angin. Puisi ini tidak hanya menggambarkan sifat-sifat fisik angin, tetapi juga menyingkap berbagai aspek filosofi dan spiritual yang terkait dengan keberadaan manusia di alam semesta. Hijaz Yamani mengajak pembaca untuk merenungkan peran angin dalam kehidupan, baik sebagai kekuatan yang bisa mendatangkan kehancuran maupun sebagai entitas yang memberikan kehidupan.

Kehadiran Angin dari Segala Arah

Angin datang dari mana-mana
dari pegunungan
dari lembah
dari samudera
dari benua-benua
dari pusat bumi
dari pintu langit
dari dunia makro
dari dunia mikro
dari neraka dan surga
dari diriku

Puisi ini dimulai dengan penggambaran angin yang datang dari berbagai arah dan tempat, mencerminkan bagaimana angin adalah bagian dari kehidupan yang universal dan omnipresent. Angin bukan hanya fenomena alam, tetapi juga simbol dari kekuatan yang ada di mana-mana, menghubungkan berbagai elemen alam semesta.

Angin dan Kehidupan

adalah angin adalah kehidupan
yang menerbangkan kita
ke dunia gelap sana
yang mengantar kita
mandi cahaya

Angin diibaratkan sebagai kehidupan itu sendiri, yang membawa kita melewati berbagai fase dan pengalaman, baik yang gelap maupun yang penuh cahaya. Ini menggambarkan dualitas kehidupan manusia, di mana angin (kehidupan) membawa kita melalui suka dan duka, terang dan gelap.

Kekuatan dan Dampak Angin

Angin yang Perkasa
Adalah angin yang perkasa
yang meniup terpental pasak-pasak bumi
yang mengubah musim
yang menantang bulan
yang mengganti cuaca
dan menyaput matahari dengan jelaga
yang menebarkan api
mengeringkan lautan
memusnahkan sejarah manusia

Puisi ini menyoroti kekuatan destruktif angin yang bisa mengubah musim, menantang alam, dan bahkan menghancurkan sejarah manusia. Ini menunjukkan bahwa angin memiliki kekuatan yang luar biasa, yang bisa merusak dan membentuk kembali dunia di sekitarnya.

Angin dan Hubungan Spiritual

Angin sebagai Makhluk Setia
Adalah angin adalah makhluk paling setia
menerima perintah yang menjadikannya
– kun fa ya kun –
jadilah beterbangan
bermilyar ruh
yang setia dan tak setia
pada janjinya dan
yang tangannya mengacungkan api kesumat

Hijaz Yamani menggambarkan angin sebagai makhluk setia yang menjalankan perintah Tuhan. Frasa "kun fa ya kun" merujuk pada perintah Tuhan dalam Al-Qur'an yang berarti "jadilah, maka jadilah ia". Ini memperkuat hubungan antara angin dan aspek spiritual, di mana angin dipandang sebagai alat Tuhan yang melaksanakan kehendak-Nya.

Angin yang Ramah dan Memberikan Kehidupan

Adalah angin adalah yang ramah
pada manusia
pada tumbuhan
pada gurun
Kita pun tak perlu takut kepadanya, sebab
adalah angin adalah kehidupan
yang menyusup dan memeluk kita
karena kita tak dapat menghindar padanya
di manapun, kapanpun

Meskipun angin bisa bersifat destruktif, puisi ini juga menekankan sisi ramah angin yang memberikan kehidupan kepada manusia, tumbuhan, dan lingkungan. Angin digambarkan sebagai entitas yang selalu ada di sekitar kita, yang memberikan kehidupan dan energi.

Angin Sebagai Ayat Tuhan

Angin adalah ayat-ayat tuhan
yang mengantar kita pada dua pilihan
perjalanan panjang yang gelisah
dan hidup paling azasi

Hijaz Yamani menutup puisi ini dengan pernyataan bahwa angin adalah ayat-ayat Tuhan, simbol dari petunjuk Ilahi yang membawa manusia kepada dua pilihan: perjalanan panjang yang gelisah atau kehidupan yang paling dasar dan esensial. Angin di sini menjadi metafora bagi ujian dan petunjuk dalam kehidupan manusia, mengingatkan kita untuk selalu merenungkan makna dan tujuan hidup kita.

Puisi "Tentang Angin" karya Hijaz Yamani adalah sebuah karya sastra yang mendalam dan penuh makna, mengajak pembaca untuk merenungkan keberadaan angin sebagai simbol kehidupan dan petunjuk spiritual. Melalui bahasa yang puitis dan metaforik, puisi ini menggambarkan dualitas angin sebagai kekuatan destruktif dan pemberi kehidupan, serta menegaskan hubungan erat antara angin dan aspek spiritual dalam kehidupan manusia.

Hijaz Yamani
Puisi: Tentang Angin
Karya: Hijaz Yamani

Biodata Hijaz Yamani:
  • Hijaz Yamani lahir pada tanggal 23 Maret 1933 di Banjarmasin.
  • Hijaz Yamani meninggal dunia pada tanggal 17 Desember 2001 (pada umur 68 tahun) dan dimakamkan di Taman Makam Bahagia di Kota Banjarbaru.
© Sepenuhnya. All rights reserved.