Pegunungan Senja
bagi Retno Sayogyandini
Angin bangkit pelan menekan
Menggigil cemara, lebih seperti hujan yang kerap
Bergetar-getar bayang-bayang pudar
Angin dimanapun enggan menetap
Senja jatuh, caya pecah warna-warna
Cemara, ketapang, rumpun bambu dan semua
Dalam pukau
Senja makin biru dan tambah tua
Diam-sepi jadinya
Tinggal aku termangu
Menatap gunduk-gunduk semak, bukit-bukit yang senyap
Gelepar-gelepar rumput. Sayup dan menggelap
Daun yang jatuhpun tak menemu bumi
Kabut, pelahan amat pelahan, mengendap satu-satu
Kaca jendela kian buram
Dalam pandang penghabisan kabut bersatu kelam
