Malam Pasar Loak
Orang-orang terjepit, orang-orang bernasib pahit
membuat sempit trotoar, membangun pasar
pada selembar kain yang tergelar.
Sambil menunggu (seperti rambu-rambu)
semua menghadang, semua merasa perlu
karena buku, baju, sepatu yang ditawarkan
hanya sisa masa lalu dan telah dicampakkan
Bersama lampu minyak, puluhan orang mencari
atau menolak. Kadang mencela. Tak ada yang memuji
sebelum menemukan alasan belanja
sebelum jatuh pilihan yang tertunda-tunda
Padahal di balik karat, di balik warna kusam
ada kalimat, ada sisipan dan warisan
yang membuat sejenak bernafas
ketika saku terbatas (pada suatu zaman)
dan ribuan orang menemukan jalan pintas
membangun kerajaan di sepanjang jalan
hanya dengan menuliskan sejumlah angka
dan tanda tangan yang jenaka
pada secarik kertas yang bermahkota
1996
Sumber: Dunia Semata Wayang (2005)