Lagu Orang Bukit
Menyandarkan bukit pada langit
doamu diikuti segala rumput
pori-pori tanah
dan kabut. Sepertinya aku
menemukan pelangi
dari setiap kelopak bunga
dan mata air
di setiap dada. Kepada semak
kepada hutan menyebut saudara
rumahku juga rumahmu
kita bernapas dan senapas
mencintai bumi dari waktu ke waktu
Sumber: Wajah-Wajah Jawa (2013)
Analisis Puisi:
Puisi "Lagu Orang Bukit" karya Iman Budhi Santosa menghadirkan gambaran tentang hubungan yang erat antara manusia dengan alam, khususnya dengan bukit dan elemen-elemen alam lainnya.
Keterhubungan Manusia dengan Alam: Penyair mengekspresikan perasaan keterhubungan yang mendalam antara manusia (yang diwakili sebagai "orang bukit") dengan alam. Langit, rumput, tanah, kabut, kelopak bunga, dan mata air semua dianggap sebagai bagian dari satu kesatuan yang harmonis. Ini mencerminkan pandangan bahwa manusia bukanlah pemisah dari alam, melainkan bagian integral darinya.
Simbolisme Alam: Elemen alam seperti bukit, rumput, tanah, kabut, dan mata air digunakan sebagai simbol dalam puisi ini. Mereka melambangkan kehidupan, keindahan, dan keberagaman alam yang menjadi bagian dari keberadaan manusia. Penggambaran pelangi dari kelopak bunga dan mata air dari setiap dada menggambarkan keajaiban dan keberlimpahan alam yang dihargai oleh "orang bukit".
Persaudaraan dengan Alam: Penyair menekankan persaudaraan antara manusia dan alam. Melalui puisi ini, bukit, semak, dan hutan dianggap sebagai saudara bagi manusia. Mereka berbagi kehidupan yang sama, bernapas dan merasakan alam secara bersama-sama. Konsep persaudaraan ini menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan dan harmoni dengan lingkungan.
Kecintaan pada Bumi: Puisi ini juga mencerminkan rasa cinta dan kekaguman terhadap bumi. "Orang bukit" dan alamnya mencintai bumi dari waktu ke waktu, menunjukkan penghargaan yang mendalam terhadap keberadaan alam dan kehidupan yang diberikannya.
Puisi "Lagu Orang Bukit" adalah penggambaran yang indah tentang keterhubungan manusia dengan alam, persaudaraan dengan lingkungan sekitar, dan kecintaan yang mendalam terhadap bumi. Dengan menggunakan bahasa yang metaforis dan imajinatif, penyair mengajak pembaca untuk merenungkan tentang pentingnya menjaga dan menghargai alam sebagai bagian integral dari kehidupan manusia.