Kehabisan Rahasia di Daerah Urban
Waktu jendela rumah dibuka lampu menyerbu
bersama suara burung, lalat dan batuk;
tak ada ketentraman di depan jendela
dan di halaman depan tahun ini; dangkal dan buruk
berpisah dengan tanah dan akar; dekat kuburan
berjumpa dengan sampah dan lapar; dekat restoran
di sini pun bersarang gelisah dan bingar; dekat apa saja,
kegiatan sehari-hari, kegiatan menekan kekurangan
apa saja. Dengan musik yang mengada-ada
jendela terbuka menyajikan pemandangan interior:
koran di atas meja, sandal dan sepatu yang kotor
tempat tidur dan rambut yang luntur
lengan baju yang lelah, perut yang kendur;
Kota pelabuhan, kapal singgah dan pergi
sakit dan sehat bangkit dan berangkat
bercampur, pagelaran untuk orang-orang lewat
hari ini, senyala lampu, sekibas burung dan lalat,
dan seruntun batuk ini,
sekarang ini.
Pemandangan ini terjadi setiap kali
jendela dibuka dan kota menyerbu ke dalam
dan menyentuh dinding batu buku yang menunggu.
Lagi! seekor kucing masuk melalui tingkap atas
seperti rokh melompat tanpa suara, bebas batas
menyelinap halus dan licin, seperti cahaya,
menyelundup pelan dengan lendut tulang punggungnya
mematai lemari dengan anarki lendir perutnya.
Ruang ini terbuka! Semua tersaji.
Tak lagi rahasia, telanjang hati, menampak gigi.
Tak lagi berkain, kawin bersama-sama saling memperlihatkan.
Luruh kain gordin, menanggal pakaian, saling melepaskan.
Pemandangan modular yang tak bersifat.
1973
Sumber: Horison (Maret, 1975)
Biodata Yuswadi Saliya:
Juswadi Saliya lahir pada tanggal 15 Juni 1938 di Bandung. Sejak SMA ia sudah mulai menulis, mula-mula pada lembaran-lembaran remaja lalu pada majalah-majalah kebudayaan seperti Basis.
Ia tamat sebagai sarjana arsitektur di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1966 dan direkrut sebagai staff di ITB pada saat itu. Kemudian mengajar Sejarah Arsitektur dan Ilmu-Ilmu Sosial. Ia mendapat gelar master dari University of Hawaii pada tahun 1975.