Kartini
Apakah yang lebih sedih
dari nyanyian salih
Apakah yang lebih sunyi
dari keluh ke langit tinggi
Putih: betapa bersih
pikiran jernih
1964
Sumber: Horison (April, 1971)
Analisis Puisi:
Puisi "Kartini" karya Wing Kardjo merupakan sebuah karya yang singkat namun padat dengan makna.
Eksplorasi Emosi
Puisi ini mencerminkan perasaan kesedihan dan kesunyian yang mendalam. Penyair bertanya tentang apa yang lebih sedih dari nyanyian salih dan lebih sunyi dari keluh ke langit tinggi. Hal ini menggambarkan penderitaan dan kesendirian yang dialami oleh seseorang, mungkin merujuk pada pengalaman yang dialami oleh Kartini atau perempuan-perempuan pada umumnya.
Simbolisme Warna Putih
Penyair menggunakan warna putih sebagai simbol kebersihan dan kejernihan pikiran. Meskipun sedang merasakan kesedihan dan kesunyian, pikiran Kartini tetap bersih dan jernih. Ini mungkin menggambarkan keteguhan dan kebijaksanaan Kartini dalam menghadapi tantangan dan penderitaan yang ia alami.
Penghargaan terhadap Kartini
Puisi ini dapat dianggap sebagai penghargaan terhadap sosok Kartini, seorang pahlawan nasional Indonesia yang dikenal karena perjuangannya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan pendidikan bagi perempuan. Meskipun dihadapkan pada berbagai kesulitan dan penderitaan, Kartini tetap menjaga kejernihan pikirannya dan memperjuangkan nilai-nilai yang diyakininya.
Puisi "Kartini" karya Wing Kardjo adalah sebuah karya yang menyentuh dan penuh makna. Dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang mendalam dan simbolisme warna putih, puisi ini menggambarkan perasaan kesedihan, kesunyian, dan kejernihan pikiran yang dialami oleh sosok Kartini. Sebagai seorang pahlawan nasional, Kartini dihormati dan diapresiasi atas perjuangannya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan nilai-nilai kemanusiaan.
Karya: Wing Kardjo
Biodata Wing Kardjo:
- Wing Kardjo Wangsaatmadja lahir pada tanggal 23 April 1937 di Garut, Jawa Barat.
- Wing Kardjo Wangsaatmadja meninggal dunia pada tanggal 19 Maret 2002 di Jepang.