Karena Cinta
Engkau memanggilku dari tahun-tahun yang aman
dari tanah yang betah memelihara rumah papan
dan gurun masih mengisyaratkan hujan
ketika langit semakin tua
mengandung uap musim jagat yang renta
Sepatuh air aku pun mengalir
menawarkan buih, bunga tanah, dan pasir
menghidupkan lumut ganggang
menggamit kalian berani telanjang
mandi sunyi mengurai diri ke berbagai sendang
Serupa kayu aku pun mau
buat pagar atau dibakar. Seumpama lagu
siap dinyanyikan, juga dilupakan
tidak berisik diputar sekali waktu
setelah bertugas menjaga masa lalu
Sahabat, aku datang karena cinta
karena pesan yang tersembunyi di balik kata
sungguh tak membuatku seperti buku tua
1993
Sumber: Dunia Semata Wayang (2005)
Analisis Puisi:
Puisi "Karena Cinta" karya Iman Budhi Santosa menggambarkan perjalanan spiritual seseorang yang dipanggil oleh panggilan cinta untuk meninggalkan kenyamanan dan memasuki kegelapan dan ketidakpastian.
Panggilan Cinta dan Transformasi: Puisi ini dibuka dengan gambaran tentang panggilan cinta yang memaksa pembicara untuk meninggalkan kenyamanan dan keamanan dari masa lalu. Ini menyoroti motif perjalanan spiritual dan transformasi, di mana seseorang dipanggil untuk menjalani pengalaman yang menantang dan membebaskan diri dari keterikatan dunia material.
Simbolisme Alam: Penyair menggunakan imaji alam seperti gurun, hujan, dan langit untuk menciptakan nuansa ketidakpastian dan kegelapan yang menyelimuti perjalanan spiritual. Alam digambarkan sebagai medan di mana perasaan dan pengalaman spiritual dapat diwujudkan, dan di mana individu dapat menemukan makna yang lebih dalam dalam hidup mereka.
Air sebagai Simbol Kehidupan: Air digambarkan sebagai simbol kehidupan dan kekuatan yang mengalir, menawarkan kesempatan untuk pembaharuan dan transformasi. Ini mencerminkan proses perubahan yang terjadi saat seseorang menerima panggilan cinta dan memasuki fase baru dalam perjalanan spiritual mereka.
Penegasan Identitas: Di bagian terakhir puisi, pembicara menyatakan bahwa kedatangannya dipicu oleh cinta, bukan oleh keinginan untuk menjadi seperti buku tua yang lama dan dilupakan. Ini menekankan pentingnya mengikuti panggilan cinta yang mendalam dalam mengejar makna hidup, daripada mematuhi harapan atau ekspektasi orang lain.
Dengan demikian, puisi "Karena Cinta" adalah sebuah puisi yang mengeksplorasi tema-tema spiritualitas, transformasi, dan identitas. Dengan menggunakan imaji alam dan bahasa yang kuat, penyair menciptakan sebuah karya yang membangkitkan pemikiran dan refleksi tentang arti sejati dari cinta dan perjalanan rohani yang mendalam.