Ada yang baru nih dari Songmont! Tas Elegan dengan Kualitas Terbaik

Puisi: Ibu (Karya Budi Darma)

Puisi "Ibu" karya Budi Darma mengajak pembaca untuk merenungkan tentang makna kehidupan dan hubungan yang penting dalam kehidupan kita.
Ibu

Dari atas rokhku. Terlahir lenturan-lenturan
gumpalan sekian cahya. Yang berkelebat
Gersit dan cendekiawan. Dari sekian
Misteri. Pada hidup. Pada hidup dan
Pada hidup. Yang begini ini
Kemudian aku berlanjut. Dan atas rokhku
Pula. Memancing. Gumpalan sekian cahya
Yang terlena. Sampai tua, Sampai pun mati
Barulah kemudian terbelalak mataku
Tanpa ragu. Di seratus uban rambutku
Di seratus dosa tubuhku
Sampai pun mati. Ternyata ini ibuku sendiri
Dari atas rokhku. Dan perempuan ini ibuku
Sendiri. Kutiduri sendiri
Jatuh kutuk
dan
aku
terbeliak.

Sumber: Horison (Februari, 1970)

Analisis Puisi:

Puisi "Ibu" karya Budi Darma adalah sebuah karya yang mendalam yang merenungkan tentang hubungan antara seorang anak dengan ibunya.

Gambaran tentang Kelahiran dan Kematian: Puisi ini dimulai dengan gambaran tentang kelahiran, dengan penyair merenungkan tentang proses lahirnya dan perjalanan hidupnya. Lenturan-lenturan cahaya yang terlihat dari atas roh menggambarkan keajaiban dan misteri kehidupan yang terus berlanjut.

Perenungan tentang Hidup dan Misteri: Penyair merenungkan misteri kehidupan, baik yang dialami oleh dirinya sendiri maupun oleh ibunya. Misteri kehidupan ini menjadi pusat perhatian, dengan penyair mencoba memahami makna dan tujuan dari segala sesuatu yang terjadi dalam hidupnya.

Pengungkapan Identitas Ibu: Pada akhir puisi, terungkaplah bahwa perempuan yang disembunyikan dalam penggambaran penyair adalah ibunya sendiri. Ini menciptakan momen kejutan dan kesadaran yang kuat bagi penyair, karena dia menyadari bahwa ibunya adalah sumber kehidupannya dan memiliki pengaruh yang besar atas dirinya.

Hubungan Anak dengan Ibu: Puisi ini menggambarkan hubungan yang rumit antara seorang anak dengan ibunya. Meskipun pada awalnya penyair merenungkan tentang kehidupan dan misteri yang terkandung dalamnya, pada akhirnya dia menyadari bahwa ibunya adalah bagian yang tak terpisahkan dari dirinya sendiri.

Perenungan tentang Kematian: Puisi ini juga merenungkan tentang kematian, dengan penyair menyadari bahwa pada akhirnya semua akan kembali ke tanah. Namun, kesadaran akan kematian tidak mengurangi rasa keajaiban dan misteri kehidupan, melainkan memperdalam pemahaman akan arti hidup itu sendiri.

Puisi "Ibu" karya Budi Darma adalah sebuah karya yang mendalam yang merenungkan tentang kehidupan, misteri, dan hubungan antara seorang anak dengan ibunya. Dengan penggunaan bahasa yang kuat dan gambaran-gambaran yang mendalam, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang makna kehidupan dan hubungan yang penting dalam kehidupan kita.

Budi Darma
Puisi: Ibu
Karya: Budi Darma

Biodata Prof. Dr. H. Budi Darma, M.A.:
  • Budi Darma lahir pada tanggal 25 April 1937 di Rembang, Jawa Tengah.
  • Budi Darma meninggal dunia pada tanggal 21 Agustus 2021 (pada usia 84) di Surabaya, Jawa Timur.
  • Budi Darma adalah salah satu Sastrawan Angkatan '50.
© Sepenuhnya. All rights reserved.