Dongeng Labah-Labah
Dahulu kala, ada seekor labah-labah tersesat
di kepala seorang raja. Tapi ia tak menyesal dan takut
dan malah ingin bersarang di sana.
Sebab, ia merasa akan lebih pintar dengan belajar
menyaksikan akal pikiran sang raja berputar-putar
dengan cerdiknya di balik mahkota
sampai seluruh punggawa bersujud mencium kakinya.
Ia juga percaya tak perlu lagi puasa berlama-lama
sebab pada saatnya nanti akan berubah jadi manusia
(seperti raja dan dirimu) yang dulu buta aksara
sekarang pandai membaca angka dan huruf
kemudian merangkainya menjadi ungkapan bermakna
"Jangan tidur dulu. Dengarkan cerita ini sampai selesai."
Bisik kakek lembut sambil mengelus rambut
dan aku merasa belaiannya serupa kaki arthropoda labah-labah
merambat mencari rumah baru di luar habitatnya
Dulu, aku tak percaya. Benar tak percaya. Kakek pasti bohong.
Bagaimana mungkin labah-labah berubah jadi manusia.
Dari kaki delapan lalu berkaki dua. Ke mana enam kaki
yang lain? Dibuang atau hilang begitu saja, atau.....
Kini, bukan dalam dongeng atau mimpi
aku menyaksikan dengan mata kepala sendiri
jutaan manusia berubah jadi ular, musang, harimau, buaya
gemar memangsa segala benda
ketika dunia penuh berada dalam genggamannya