Puisi: Capung di Stupa Candi Sari (Karya Iman Budhi Santosa)

Puisi: Capung di Stupa Candi Sari Karya: Iman Budhi Santosa
Capung di Stupa Candi Sari


Tak ubahnya capung aku harus terbang
tanpa sambutan decak kagum dan pengakuan
walau puncak dan tonggak melihat siapa paling sakti
menyamai liuk gemulai berahi merpati

Akankah selamanya aku bertarung indah
dengan seriti, bersabung cepat dengan langau
beroleh tempat di teduh dangau?

Demikian jauhkah altar untuk bersimpuh
hingga ke mana-mana memanggul kias
bingung mencari sanjung
dari binatang yang tak punya kelas?

Pada stupa Candi Sari musim ketiga
seorang anak terpesona menyaksikan seekor capung
hinggap di sana. Namun, ibunya mengingatkan

"Jangan melamun. Stupa itu hanya batu.
Sampai ke atas sana karena diletakkan
tangan nenek moyang kita dahulu..."

Begitulah, kadang batu jauh lebih mulia
karena capung tak pernah memulas derita
yang disandangnya. Beda tumpukan batu candi
selalu ditatah menjadi suaka jutaan manusia
rumah singgah  ketika lelah mengapung
serupa capung dikepung badai dunia nyata


2014

Iman Budhi Santosa
Puisi: Capung di Stupa Candi Sari
Karya: Iman Budhi Santosa

Biodata Iman Budhi Santosa:
  • Iman Budhi Santosa pada tanggal 28 Maret 1948 di Kauman, Magetan, Jawa Timur, Indonesia.
  • Iman Budhi Santosa meninggal dunia pada tanggal 10 Desember 2020 (pada usia 72 tahun) di Dipowinatan, Yogyakarta, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.