Puisi: Aku Menatapmu (Karya Darmanto Jatman)
Puisi: Aku Menatapmu
Karya: Darmanto Jatman
Aku Menatapmu
Aku menatapmu nembusKemelut tanda tanya yang tiada terkira suramnya.Pada tiap langkahkuKubunuh tanya Atau engkau Atau aku Yang menjauh itu
(Sementara tetap duduk Kau menyingkir. Sementara tetap berjalan Aku tak beranjak)
KekasihkuAlangkah dekatmu kepadakuGemerlap dalam ilusi-ilusikuIntan Pohonan Sang Ruh-RuhAku pun tiba-tiba kecut:"Belum pernah kupastikanSiapakah kau sebenarnya!"
Maka malam pun sobekMatahari gugur dalam ledakan bomKetika pertempuran tanpa medan tanpa lawan ini
MeledakKita pun tersuruk sepanjang rawa-rawaDan ketika aku menggapaimuAduh. Alangkah rinduku kepadamu.
(Sementara dalam tanganku Matamu Cerita dalam 1001 malam Bibirmu Bisikan wahyu-wahyu nabi Perutmu Wahai Pinggulmu !)
Jarak kitaSengkarut sistim moral macam-macamYang membenamkan Tuhan ke dasar rawaSengkarut dogma teologia macam-macamYang mengangkat manusia menginjak-injak sorga.
(Sementara itu kita masih membiarkan diri kita tersuruk-suruk. Terjebak bukan lawan — Kita relakan Terluka maha dalam — Kita relakan)
KekasihkuBetapapun kemelutnyaJangan lepaskan tanganmu!
Tangan kita yang bertautan — Itulah Kristus pada jaman farisi Tangan kita yang bertautan — Itulah kedamaian kita kini.
Sumber: Horison (Juni, 1971)
Karya: Darmanto Jatman
Biodata Darmanto Jatman:
- Darmanto Jatman lahir pada tanggal 16 Agustus 1942 di Jakarta.
- Darmanto Jatman meninggal dunia pada tanggal 13 Januari 2018 (pada usia 75) di Semarang, Jawa Tengah.