Puisi: Sidang Dapur (Karya Ahmad Yani AZ)

Puisi: Sidang Dapur Karya: Ahmad Yani AZ
Sidang Dapur (2)


minyak gorengku hilang
tak tahu ke dalam gudang siapa
dan aku hanya bisa memendam dalam-dalam
sambil mencari ubi dan pisang rebus
aaakh..
persoalan semakin tumpang tindih..
hanya bisa berdoa kapan kembali stabil dan kutemukan minyak gorengku yang diambil maling berkedok mafia
dan ikan pun menari di atas air rebusan


Ktl, 18 Maret 2022/15.42 WIB


Puisi Ahmad Yani AZ
Puisi: Sidang Dapur
Karya: Ahmad Yani AZ

Biodata Ahmad Yani AZ:

Ahmad Yani AZ lahir di Kuala Tungkal (Bungsu dari 9 bersaudara, 11 Februari 1969. Sejak kelas 4 SD sudah mulai mencoba untuk terjun ke dunia kepenulisan dan sampai SLTA maupun saat melanjutkan studi pada Akademi Komunikasi Jurnalistik Yogyakarta sampai sekarang ini. Yang pada waktu itu mengikuti test pada Universitas Jambi, IKIP Karang Malang dan Institut Seni Indonesia Jurusan Tari, justru lulus pada Akademi Komunikasi Jurnalistik Yogyakarta (tahun 1993).

Di samping menekuni dunia kepenulisan, juga sambil aktif mengisi waktu masuk di sanggar Natya Lakshita Yogyakarta pimpinan Didik Nini Thowok (3 bulan) dan LPK. Kepenyiaran Radio & TV (Jurusan Kepenulisan Naskah 1994).

Selesai di Akademi Komunikasi Yogyakarta dan kembali ke kampung halaman, kemudian menjadi Freelance Journalist (dan magang) di Harian Independent (yang sekarang Jambi Independent) kemudian aktif menulis di rubrik opini dan budaya di Pos Metro, Jambi Ekspres dan sempat menjadi Kabiro/Reporter Mingguan Jambi Post (1998-2000), Pimred Bulletin Poltik KIN RADIO (2004), kemudian diminta menjadi staf redaksi Mingguan Media Pos Medan (lebih kurang 1,5 tahun: 2002), Wakil Sekretaris Pincab. Pemuda Panca Marga (2001–2014), Bagian Seni Budaya/Pariwisata Pemuda Panca Marga Tanjab Barat 2014-2018 dan 2009-2012 Freelance Journalist: Harian Radar Tanjab, Pos Metro, Jambi Eks, Jambi Independent, Infojambi, Tipikor Meda, Harian Jambi, Tribun, Staf Disporabudpar Tanjab Barat (November 2014 sampai sekarang Wartawan/Pengasuh Rubrik Seni dan Sastra Harian Tungkal Post). Putra bungsu H. Ahmad Zaini (Tokoh Pejuang/Anggota Veteran, Anggota Laskar Hisbullah, Barisan Selempang Merah & Saksi/Pelaku Sejarah).

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Orgasme Cabe RawitGoresan kepedihan yang kian dan perih dari kamar kepedulian dan keprihatinanDi balik rendaman rindu, nafas sesak di persimpanganlahar-lahar bencana tanpa henti me…
  • Celoteh GerobakKeringat gerobak bingung, penumpang kosongGerobak sapiku melamun, kemana dan dimana lagi mencari tanahDan tanah sudah penuh beton, etalase, kaca swalayan atau mini m…
  • Sidang Dapur (2)minyak gorengku hilangtak tahu ke dalam gudang siapadan aku hanya bisa memendam dalam-dalamsambil mencari ubi dan pisang rebusaaakh..persoalan semakin tumpang tindi…
  • Secangkir Minyak RebusOokh minyakku dimana dan kemanakah dirimuLelah mencari hingga menjadi pengemis di barisan antriLalu ada yang matiAaakh ternyata minyakku terkunci dan tertimbu…
  • BecakBerpayung matahari berselimutkan hujanTanpa lelah berkayuh meski recehan terkadang di genggamanTapi inilah takdir kehidupanDemi anak istri dan masa depanBeragam di antaraku ya…
  • Kejamnya Keadilan Sendal JepitBalada Sandal JepitDari Kasus Sendal Jepit beberapa waktu laluMbok….!!?,Sandal jepit kulo wes wes suwek….!?Sakniki, tinggal siji..Mbok…,Kulo ora tau m…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.