Laut dan Langit
akulah laut
di pundak ombak
camar mari berpagut
Kaulah langit
atap melengkung
menaungi jambul bukit
antara Kau dan aku
berambulan desar darah
gelombang yang akhirnya memecah
bila laut terduga
langit tiada
mungkinkah jarak
yang memupus ya-Mu jadi tidak?
1969
Sumber: Horison (Februari, 1974)
Analisis Puisi:
Puisi "Laut dan Langit" karya Rayani Sriwidodo adalah sebuah karya sastra yang singkat tetapi penuh dengan makna dan simbolisme yang dalam. Dalam puisi ini, penyair menggunakan gambaran laut dan langit sebagai metafora untuk menggambarkan hubungan antara manusia dan Tuhan.
Laut sebagai Simbolisme: Laut dalam puisi ini mewakili sesuatu yang kuat, mendalam, dan misterius. Ini dapat diartikan sebagai dunia manusia, dengan semua perasaan, perjuangan, dan kehidupan yang ada di dalamnya. Laut adalah metafora untuk pengalaman manusia yang beragam.
Langit sebagai Simbolisme: Langit adalah lambang yang menciptakan perasaan perlindungan dan keselamatan. Ini adalah tempat yang melindungi dan memberi rasa aman, seperti Tuhan yang melindungi hamba-Nya. Langit mewakili ketenangan dan kebahagiaan.
Antara Kau dan Aku: Frasa ini merujuk kepada hubungan manusia dengan Tuhan. Ini menciptakan perasaan ketergantungan manusia pada kekuatan yang lebih besar atau pada Tuhan dalam perjalanan hidup mereka.
Berambulan Desar Darah: Ini mungkin merujuk pada perjalanan atau perjuangan hidup. Gelombang yang akhirnya memecah dapat menggambarkan tantangan dan rintangan dalam kehidupan yang harus diatasi.
Mungkinkah Jarak yang Memupus: Baris terakhir puisi ini menunjukkan pertanyaan yang dalam tentang hubungan antara manusia dan Tuhan. Jarak ini dapat diartikan sebagai jarak spiritual atau psikologis, dan pertanyaan itu mencerminkan keinginan untuk memahami apakah jarak itu dapat mengurangi atau mematikan hubungan dengan yang ilahi.
Puisi "Laut dan Langit" adalah karya yang singkat tetapi dalam. Ini menciptakan gambaran tentang hubungan manusia dengan yang ilahi dan merangsang pemikiran tentang perjalanan hidup dan hubungan spiritual. Dalam puisi ini, penyair menggambarkan dua entitas yang berbeda tetapi saling terkait, menciptakan perasaan ketidakpastian dan harapan dalam perjalanan manusia menuju pemahaman yang lebih dalam tentang diri mereka dan alam semesta.
Puisi: Laut dan Langit
Karya: Rayani Sriwidodo
Biodata Rayani Sriwidodo:
- Rayani Lubis lahir di Kotanopan, Tapanuli Selatan, pada tanggal 6 November 1946.
- Rayani Lubis meniadakan marga di belakang nama setelah menikah dengan pelukis Sriwidodo pada tahun 1969 dan menambahkan nama suaminya di belakang namanya sehingga menjadi Rayani Sriwidodo.