Syair Teratai
Syair Logam
Mengolah bumi
menjadi logam
menunggang naga
di bawah rembulan
...............................
Logam besi itu purba
logam perunggu mengandung pengolahan,
logam emas itu murni,
Logam baja mengandung kelemasan.
Yang dekat kepribadian
menjadi pilihan –
lalu antapkan
Sumber: Sinar Harapan (19 April 1975)
Analisis Puisi:
Puisi "Syair Logam" karya W.S. Rendra merupakan karya yang sarat akan simbolisme dan refleksi tentang peradaban manusia serta hubungannya dengan alam dan bahan-bahan mentah.
Pengolahan Alam: Puisi ini dibuka dengan gambaran mengenai pengolahan bumi menjadi logam, menggambarkan proses transformasi alam menjadi bahan yang berguna bagi manusia. Pengolahan ini seperti mengendalikan kekuatan alam, diilustrasikan dengan "menunggang naga," yang mengisyaratkan pada kontrol manusia terhadap kekuatan alam.
Simbolisme Logam: Logam dalam puisi ini mewakili beragam aspek peradaban manusia. Logam besi yang "purba" mengingatkan pada akar awal keberadaan manusia dan peradaban. Logam perunggu menggambarkan perjalanan waktu dan proses evolusi manusia dalam mengolah logam. Logam emas yang "murni" mungkin melambangkan cita-cita dan keharmonisan. Sedangkan logam baja yang "mengandung kelemasan" mungkin mencerminkan kerapuhan atau kelemahan dalam struktur peradaban manusia modern.
Kepribadian dan Pilihan: Baris terakhir puisi, "Yang dekat kepribadian menjadi pilihan – lalu antapkan," mengajukan pertanyaan tentang peran manusia dalam menghadapi pilihan dan memilih jalannya dalam peradaban. Ini menggambarkan konsep tanggung jawab individu dalam memilih jalannya dalam hidup dan berdampak pada peradaban.
Penekanan pada Proses dan Transformasi: Puisi ini menekankan pentingnya proses dalam kehidupan dan peradaban manusia. Proses pengolahan logam dari bentuk mentah menjadi bahan yang berguna menggambarkan evolusi dan transformasi yang terjadi dalam kehidupan manusia dan masyarakat.
Hubungan Manusia dengan Alam: Puisi ini secara tidak langsung membahas hubungan manusia dengan alam, di mana manusia mengambil bahan dari alam dan mengolahnya sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Namun, pesan yang muncul adalah perlunya keseimbangan dan penghargaan terhadap alam dalam proses transformasi dan penggunaan sumber daya alam.
Melalui simbolisme logam dan proses pengolahannya, W.S. Rendra mengajak pembaca untuk merenungkan perjalanan peradaban manusia, tanggung jawab individu, dan hubungan dengan alam. Puisi "Syair Logam" menawarkan pemahaman yang mendalam tentang proses transformasi dalam kehidupan manusia dan peradabannya, serta pentingnya kesadaran akan tanggung jawab terhadap alam dan pilihan yang diambil dalam kehidupan sehari-hari.