Syair Teratai
Syair Banjir Besar
Di antara tiga gunung
memeluk rembulan.
Dari lengan baja yang lebar
keluar seribu tangan.
.....................
Di dalam banjir besar yang tiba-tiba
orang-orang yang selamat
bukan kerna kekuatan,
bukan kerna kepintaran,
tetapi kerna unsur kebetulan.
Orang-orang kuat dan pandai
Banyak yang mati tanpa daya.
Anak-anak kecil yang murni
meski tanpa daya
selamat dari bencana
Dan juga selamatlah mereka
yang kembali menjadi kanak-kanak
dan lebur ke dalam alam semesta
Analisis Puisi:
Puisi "Syair Banjir Besar" karya W.S. Rendra menggambarkan kekuatan dan kerapuhan manusia di hadapan alam.
Gambaran Alam yang Kuat dan Tak Terkendali: Puisi ini dibuka dengan gambaran alam yang kuat dan megah, diwakili oleh tiga gunung yang memeluk rembulan. Ini menciptakan gambaran alam yang luar biasa dan agung, menggambarkan kebesaran alam semesta.
Kekuatan Alam vs Kekuatan Manusia: Meskipun manusia mungkin memiliki kekuatan dan kepintaran, puisi ini menegaskan bahwa dalam menghadapi bencana alam, kekuatan dan kepintaran manusia tidak selalu menentukan siapa yang selamat. Banjir besar, sebagai metafora untuk kekuatan alam, datang secara tiba-tiba dan tak terduga, menghancurkan apa pun di jalannya.
Unsur Kebetulan: Penyair menekankan bahwa banyaknya orang yang selamat dari bencana bukanlah hasil dari kekuatan atau kepintaran mereka, tetapi karena unsur kebetulan. Bahkan orang-orang kuat dan pandai tidak dapat menyelamatkan diri mereka sendiri, sementara beberapa anak kecil yang murni selamat tanpa daya.
Kembali kepada Alam Semesta: Puisi ini menyoroti kepolosan dan keanggunan anak-anak kecil, yang meskipun tanpa daya, masih selamat dari bencana. Mereka kembali menjadi bagian dari alam semesta, menunjukkan bahwa alam memiliki kekuatan untuk menyembuhkan dan mengembalikan ketenangan.
Pemahaman akan Kerapuhan Manusia: Melalui gambaran kejadian banjir besar, penyair mengingatkan manusia akan kerapuhan dan keterbatasan mereka di hadapan kekuatan alam. Puisi ini mendorong kita untuk lebih menghargai dan menghormati alam, serta untuk mengembangkan rasa hormat dan keterhubungan yang lebih dalam dengan alam semesta.
Puisi "Syair Banjir Besar" adalah pengingat tentang kekuatan alam yang luar biasa dan kerapuhan manusia di hadapannya. Dengan gambaran yang kuat dan menggugah, W.S. Rendra mengajak pembaca untuk merenungkan kedudukan manusia di alam semesta yang luas dan penuh misteri.
Karya: W.S. Rendra
Biodata W.S. Rendra:
- W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
- W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.