Puisi: Silat di Dalam Kehidupan (Karya W.S. Rendra)

Puisi "Silat di Dalam Kehidupan" karya W.S. Rendra menghadirkan metafora seni bela diri, khususnya silat, sebagai analogi bagi kehidupan manusia.
Syair Teratai
Silat di Dalam Kehidupan

Kekerasan ada batasnya
Keluwesan tak ada batasnya.
Tak ada kuda-kuda
Yang bisa digempur,
Karna itu geseran lebih utama.
Keunggulan geseran
Terletak pada keseimbangan.
Rahasia keseimbangan
Adalah kewajaran
Wajar itu kosong.
.....................................
Membentur bisa diukur.
Menempel sukar dikira.
Mundur selangkah,
maju delapan langkah.
Kosong dan isi bergantian
Menurut keadaan.

Sumber: Sinar Harapan (19 April 1975)

Analisis Puisi:
Puisi "Silat di Dalam Kehidupan" karya W.S. Rendra menghadirkan metafora seni bela diri, khususnya silat, sebagai analogi bagi kehidupan manusia. Dalam puisi ini, seni bela diri tidak hanya dianggap sebagai keterampilan fisik semata, tetapi juga sebagai alegori yang menggambarkan filosofi dan sikap yang dapat diadopsi dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Kontras antara Kekerasan dan Keluwesan: Puisi ini mengawali pernyataan bahwa kekerasan memiliki batas, sementara keluwesan tidak memiliki batas. Hal ini menggambarkan kebijaksanaan dalam menanggapi situasi. Kekerasan mungkin memicu konflik, sementara keluwesan membuka peluang untuk menemukan solusi tanpa kekerasan.

Geseran dan Keseimbangan: Puisi ini menekankan pentingnya geseran dalam seni bela diri, yang mewakili fleksibilitas dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan. Keseimbangan, sebagai kunci utama dalam seni bela diri, juga dipandang sebagai prinsip yang penting dalam kehidupan. Tanpa keseimbangan, seseorang rentan terhadap kejatuhan dan kekacauan.

Rahasia Keseimbangan dan Kewajaran: Keseimbangan dalam kehidupan dipahami sebagai wujud dari kewajaran. Ketika seseorang hidup dalam keseimbangan, ia hidup sesuai dengan prinsip keadilan dan kebenaran. Kewajaran di sini dipahami sebagai kekosongan yang memungkinkan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan keadaan tanpa memaksakan kehendaknya.

Mundur dan Maju: Dalam kehidupan, terkadang mundur merupakan langkah yang bijaksana untuk mengevaluasi situasi sebelum melangkah maju. Puisi ini menggambarkan bahwa terkadang dengan mundur satu langkah, seseorang bisa maju delapan langkah ke depan. Ini menekankan pentingnya kesabaran, refleksi, dan strategi dalam menghadapi tantangan kehidupan.

Kosong dan Isi Bergantian: Puisi ini menyoroti bahwa kehidupan adalah serangkaian siklus kosong dan isi yang bergantian. Ini mencerminkan sifat impermanen dan dinamis dari kehidupan manusia, di mana tiada yang abadi dan semua hal selalu berubah.

Dengan menggunakan bahasa metaforis dan simbolisme seni bela diri, W.S. Rendra menggambarkan bahwa prinsip-prinsip yang diajarkan oleh seni bela diri dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai kedamaian, keseimbangan, dan keluwesan dalam menghadapi berbagai tantangan. Puisi ini tidak hanya menginspirasi untuk memahami seni bela diri secara fisik, tetapi juga untuk menghayati nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dalam menyikapi kehidupan.

Puisi W.S. Rendra
Puisi: Silat di Dalam Kehidupan
Karya: W.S. Rendra

Biodata W.S. Rendra:
  • W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
  • W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.