Puisi: Satu saat dalam Sejarah (Karya Ajip Rosidi)

Puisi "Satu Saat dalam Sejarah" karya Ajip Rosidi mengingatkan kita bahwa sejarah manusia adalah siklus dari perjuangan yang terus berlanjut, dan ...
Satu saat dalam Sejarah

Beginilah kisahnya:

Dalam dinding-dinding penjara
Terpahat sudah
Nama para perwira
Yang tak pernah mengalah
Yang tak pernah menyerah
Haram takluk pada ancaman
Pada segala kekuasaan
Yang bernama kedzaliman.

Dalam dinding-dinding hati
Tertulis sudah 
Nama para pejuang
yang dari mulutnya yang disumbat
Senantiasa mengumandang
Gema kasih sayang
Terhadap sesama umat
Terhadapa bumi 
Terhadap bangsa
Bernama Indonesia

(Meriam dan senapan
Di tiap sudut
Mengancam setiap saat)

Maka
Segala kekejaman kedzaliman
Segala kekerasan kesewenangan-wenangan
Segala pasukan kekuasaan
Menjadi kapal
demi didengarnya
Nama-nama sederhana
Yang sudah lama dilupakan:
                Kebenaran
                Keadilan.

Dan suara hati
Yang selama ini tertutup
lalu meletup
Menggugahkan budi nurani
Dan membangkitkan seluruh bangsa
Dari ketakutannya.

Kota-kota
Gunung-gunung
Lembah-lembah
Dan sungai-sungai
Menjadi berjiwa
Dan segala hutan
Pun rerumputan
Menjadi senjata
Tangan-tangan kecil yang adil
Tangan-tangan lemah yang ramah
Tangan-tangan
yang bersumpah
Atas nama segala yang suci
tak nanti berhenti
Membelah martabat manusia
yang selama in
Hanya menjadi landasan
Kesewenang-wenangan perseorangan

Waktu mulut-mulut mungil
Yang menuntut keadilan
Membuka suara
Maka segala meriam pun bungkam
Maka segala senapan pun diam
Dan segala kedzaliman
Gemeletuk lutut-lutunya
Tulang-tulang sendirinya gemerincing nyaring
Mencari persembunyian
Di belakang dinding-dinding
Yang gelap dan pekat
Sambi mengatur siasat
Mengerahkan kekuatan-kekuatan iblis
Dan penjahat-penjahat bayaran
Yang kehabisan alasan
Lalu terbunuh.

Namun bersama jatuhnya syuhada
Bangkitlah Manusia
Menggerakkan tangan Sejarah
Mengulangi kembali kisah
Yang sudah berkali-kali
Dialami:

                Pertarungan Abadi
                Dalam diri Manusia
                yang sia-sia
                Mengerti dirinya.

Demikianlah:

Kebenaran menyingsing
Kepalsuan terguling
Dan keadilan
Menjatuhkan kesewenang-wenangan
Seperti telah senantiasa terjadi
Di muka bumi ini:

                Manusia tak hentinya
                Mengulangi kisah yang sama
                Kisah yang sama
                      Yang sama .... .... ....

Bandung, September 1966

Sumber: Jeram (1970)

Analisis Puisi:

Puisi "Satu Saat dalam Sejarah" karya Ajip Rosidi adalah karya yang penuh kekuatan dan refleksi mendalam tentang perjuangan melawan kedzaliman dan pencarian keadilan. Dalam puisi ini, Rosidi mengeksplorasi tema-tema besar seperti keberanian, pengorbanan, dan kemenangan kebenaran atas ketidakadilan. Melalui struktur dan bahasa yang khas, puisi ini menggambarkan kisah heroik dan simbolis dari perjuangan melawan kekuasaan yang zalim.

Kisah Perjuangan dan Pengorbanan

"Dalam dinding-dinding penjara / Terpahat sudah / Nama para perwira / Yang tak pernah mengalah / Yang tak pernah menyerah"

Puisi ini dimulai dengan menggambarkan dinding-dinding penjara sebagai tempat di mana nama-nama pahlawan yang tak tergoyahkan diabadikan. Mereka adalah simbol keteguhan dan keberanian yang menolak untuk menyerah pada kekuasaan yang menindas. Rosidi menekankan ketidakmengalahkan mereka meskipun menghadapi ancaman dan kekejaman, mencerminkan komitmen mereka terhadap prinsip-prinsip keadilan dan kebenaran.

Kepahlawanan dan Keberanian Hati

"Dalam dinding-dinding hati / Tertulis sudah / Nama para pejuang / yang dari mulutnya yang disumbat / Senantiasa mengumandang / Gema kasih sayang"

Puisi ini juga menyoroti bahwa perjuangan bukan hanya dilakukan di lapangan tetapi juga dalam hati dan jiwa. Pejuang-pejuang ini tetap mengumandangkan "gema kasih sayang" meskipun mereka menghadapi kekerasan dan kekuasaan yang menindas. Ini menunjukkan bahwa perjuangan untuk keadilan tidak hanya bersifat fisik tetapi juga melibatkan kekuatan moral dan spiritual.

Perjuangan Melawan Keadilan dan Kesewenang-wenangan

"Segala kekejaman kedzaliman / Segala kekerasan kesewenangan-wenangan / Segala pasukan kekuasaan / Menjadi kapal / demi didengarnya / Nama-nama sederhana / Yang sudah lama dilupakan: / Kebenaran / Keadilan."

Rosidi mengungkapkan bahwa segala bentuk kekejaman dan kesewenangan akan menghadapi ketahanan dari nama-nama sederhana seperti kebenaran dan keadilan. Meskipun kekuasaan berusaha menindas, nilai-nilai ini tetap menjadi sumber kekuatan yang tidak bisa diabaikan.

Transformasi Sosial dan Kemenangan Kebenaran

"Waktu mulut-mulut mungil / Yang menuntut keadilan / Membuka suara / Maka segala meriam pun bungkam / Maka segala senapan pun diam"

Di bagian ini, puisi menggarisbawahi bahwa ketika suara-suara kecil yang menuntut keadilan bersatu dan berbicara, maka kekuasaan yang menindas akan menjadi bungkam. Ini menandakan kemenangan kebenaran dan keadilan atas kesewenangan dan penindasan.

Kesimpulan Sejarah dan Pertarungan Abadi

"Namun bersama jatuhnya syuhada / Bangkitlah Manusia / Menggerakkan tangan Sejarah / Mengulangi kembali kisah / Yang sudah berkali-kali / Dialami"

Di akhir puisi, Rosidi menekankan bahwa meskipun banyak pertempuran yang sama telah terjadi sepanjang sejarah, perjuangan untuk keadilan terus berlanjut. Kemenangan kebenaran adalah siklus yang terus berulang dalam sejarah manusia.

Interpretasi

Puisi "Satu Saat dalam Sejarah" adalah refleksi mendalam tentang bagaimana perjuangan melawan ketidakadilan dan kedzaliman adalah bagian integral dari perjalanan sejarah manusia. Rosidi menggunakan metafora dan simbolisme untuk menyampaikan bahwa perjuangan ini, meskipun sering kali sulit dan penuh pengorbanan, adalah usaha yang mulia dan perlu diteruskan.

Puisi ini juga menggambarkan bahwa walaupun kekuatan fisik seperti meriam dan senapan dapat menekan suara-suara keadilan untuk sementara waktu, pada akhirnya, suara hati dan kebenaran akan menang. Ini menunjukkan keyakinan bahwa nilai-nilai seperti keadilan dan kebenaran akan selalu menemukan jalan mereka, tidak peduli seberapa besar tantangan yang dihadapi.

Puisi "Satu Saat dalam Sejarah" karya Ajip Rosidi adalah puisi yang kuat dan penuh makna yang mengeksplorasi tema perjuangan melawan kedzaliman dan pencarian keadilan. Dengan bahasa yang berwibawa dan metafora yang kuat, Rosidi menyampaikan pesan bahwa meskipun perjuangan untuk kebenaran sering kali sulit dan penuh pengorbanan, kemenangan pada akhirnya akan berpihak pada nilai-nilai yang benar. Puisi ini mengingatkan kita bahwa sejarah manusia adalah siklus dari perjuangan yang terus berlanjut, dan kebenaran serta keadilan adalah tujuan yang patut diperjuangkan.

Puisi Ajip Rosidi
Puisi: Satu saat dalam Sejarah
Karya: Ajip Rosidi

Biodata Ajip Rosidi:
  • Ajip Rosidi lahir pada tanggal 31 Januari 1938 di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat.
  • Ajip Rosidi meninggal dunia pada tanggal 29 Juli 2020 (pada usia 82 tahun) di Magelang, Jawa Tengah.
  • Ajip Rosidi adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.