Puisi: Pesta Tahun Baru (Karya Toeti Heraty)

Puisi "Pesta Tahun Baru" bukan sekadar deskripsi perayaan, melainkan refleksi tentang kebingungan dan kesendirian yang dapat dirasakan oleh ...
Pesta Tahun Baru


siapa bertopeng?
ada petasan dan kembang api
malam riuh dan tetap ngeri
meriah-terjang terpekik riang
wajarkah ini?
semua bahagia kecuali saya
dengan rendah hati menyelinap pergi
bahagia menyertai

siapa tahu
        diam-diam lainnya juga
        berfikir begitu

Januari, 1967

Sumber: Sajak-Sajak 33 (1973)

Analisis Puisi:
Puisi "Pesta Tahun Baru" karya Toeti Heraty menciptakan gambaran penuh warna tentang momen perayaan Tahun Baru yang seharusnya penuh kegembiraan, namun menghadirkan perasaan kesendirian dan kebingungan pada penuturnya.

Atmosfer Pesta: Puisi dibuka dengan gambaran pesta Tahun Baru yang meriah, diwarnai oleh petasan, kembang api, dan kegaduhan malam yang riuh. Atmosfernya terasa ceria dan penuh semangat perayaan.

Pertanyaan Siapa Bertopeng: Pertanyaan "siapa bertopeng?" mengindikasikan adanya sesuatu yang disembunyikan atau dilakukan secara tidak jujur. Ada nuansa misteri di tengah perayaan yang seharusnya ceria, menunjukkan bahwa tidak semua orang merayakan dengan tulus.

Keresahan dan Kesendirian: Meskipun pesta meriah, penutur puisi menyampaikan perasaan kesendirian dan kebingungan. Ia merasa ngeri dan meriah-terjang namun tidak dapat merasakan kebahagiaan seperti yang dirasakan oleh orang lain. Keresahan ini dapat mencerminkan kehilangan atau kekosongan dalam diri penutur.

Pergi dengan Rendah Hati: Kata-kata "dengan rendah hati menyelinap pergi" menggambarkan sikap penutur yang memilih untuk meninggalkan pesta dengan hati yang rendah. Ini dapat diartikan sebagai tindakan penolakan terhadap kegembiraan palsu atau perasaan tidak nyaman di tengah keramaian.

Bahagia Menyertai: Meskipun penutur merasa kesepian, ia menyatakan bahwa "bahagia menyertai." Hal ini bisa diartikan sebagai upaya penutur untuk menemukan kebahagiaan dalam kebersamaan atau menerima perasaannya meskipun berbeda dari orang lain.

Pemikiran Diam-Diam Lainnya: Puisi ditutup dengan pengakuan bahwa mungkin orang lain juga merasakan hal yang serupa dengan penutur, namun menyembunyikannya secara diam-diam. Hal ini menciptakan rasa empati dan menyadarkan bahwa kesendirian dan ketidakbahagiaan dapat menjadi pengalaman yang tersembunyi di tengah keramaian.

Puisi "Pesta Tahun Baru" bukan sekadar deskripsi perayaan, melainkan refleksi tentang kebingungan dan kesendirian yang dapat dirasakan oleh individu di tengah keramaian. Toeti Heraty menghadirkan perasaan yang rumit di tengah momen penuh kegembiraan, memberikan dimensi emosional dan penuh makna pada puisi ini.

Puisi Toeti Heraty
Puisi: Pesta Tahun Baru
Karya: Toeti Heraty

Biodata Toeti Heraty:
  • Toeti Heraty lahir pada tanggal 27 November 1933 di Bandung.
  • Toeti Heraty meninggal dunia pada tanggal 13 Juni 2021 (pada usia 87) di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.