Malaikat di Gereja St. Josef
Di Gereja St. Josef
tanggal 31 Maret 1959
di pagi yang basah
sesosok malaikat telah turun.
Sesosok malaikat remaja
dengan rambut keriting
berayun di lidah lonceng
Maka sambil membuat
bahana indah
dinyanyikan mazmur
yang mengandung sebuah berita
yang bagus.
Dan kakinya yang putih indah
terjuntai.
Sumber: Empat Kumpulan Sajak (1961)
Analisis Puisi:
Puisi "Malaikat di Gereja St. Josef" karya W.S. Rendra menggambarkan suasana yang sakral dan misterius di gereja pada tanggal 31 Maret 1959.
Atmosfer Sakral: Puisi ini membawa pembaca ke dalam suasana gereja yang penuh misteri dan ketenangan. Pagi yang basah menciptakan gambaran yang segar dan menyegarkan, sesuai dengan suasana rohani yang dihadirkan dalam gereja.
Kedatangan Malaikat: Puncak dari puisi ini adalah kedatangan seorang malaikat di Gereja St. Josef. Kehadirannya diartikan sebagai momen yang istimewa dan luar biasa, memperkaya pengalaman rohani para jemaat yang hadir.
Deskripsi Malaikat: Malaikat digambarkan sebagai sosok remaja dengan rambut keriting, yang memberikan kesan kesucian dan kemurnian. Gerakannya yang berayun di lidah lonceng gereja menambah nuansa magis pada gambaran malaikat tersebut.
Kebahagiaan dan Kesejahteraan: Mazmur yang dinyanyikan oleh malaikat mengandung berita yang bagus, menandakan pesan keselamatan dan kebahagiaan yang dibawa oleh kehadirannya. Kakinya yang putih indah yang terjuntai menjadi simbol kebersihan dan kemurnian yang dimiliki oleh malaikat.
Simbolisme Keagamaan: Puisi ini menciptakan suasana yang menggugah iman dan ketakjuban terhadap kebesaran Tuhan. Kedatangan malaikat di gereja menjadi momen spiritual yang menginspirasi dan memperkuat keyakinan akan kehadiran kekuatan rohani di dunia.
Melalui penggunaan bahasa yang sederhana namun kuat, W.S. Rendra mampu menciptakan gambaran yang indah dan memikat tentang kedatangan malaikat di Gereja St. Josef. Puisi ini tidak hanya menggugah imaji tentang kehadiran spiritual, tetapi juga mengajak pembaca untuk merenungkan makna yang lebih dalam tentang keajaiban iman dan keberadaan ilahi.