Puisi: Kembali (Karya W.S. Rendra)

Puisi "Kembali" menawarkan refleksi yang dalam tentang perjalanan hidup, pertarungan batin, dan harapan akan penyembuhan dan pemahaman diri.
Kembali

Delapan ratus kilo aku berlari
dan aku tetap melihat wajahmu.

Wajahmu adalah wajah yang terhina,
yang diingkari keadilan.

Aku berlari ke timur
ke kota yang antik
delapan ratus kilo dari kamu
kerna bimbang menempuh bimbang.

Sebagai anjing
aku termangu di samping piano
mencari masa lalu
kerna gamang akan masa yang datang.

Wahai, wajah yang terhina,
wajah tanpa alamat surat,
aku akan kembali kepadamu.
Kerna kamu adalah masa kini yang harus aku hadapi.
Dan masa depan adalah masa kini yang dihayati.

Delapan ratus kilo akan kutempuh
untuk berendeng bersamamu.
Delapan ratus kilo akan kukebut
untuk membaca kemarau bersamamu.

Sumber: Horison (November, 1982)

Analisis Puisi:

Puisi "Kembali" karya W.S. Rendra adalah refleksi yang mendalam tentang perjalanan pribadi, pertarungan internal, dan pencarian akan makna hidup.

Perjalanan Fisik dan Emosional: Dalam puisi ini, penyair merenungkan perjalanan fisiknya yang jauh, mungkin secara harfiah delapan ratus kilometer, namun lebih mendalam secara emosional. Perjalanan ini bisa mencerminkan tantangan dan kebingungan yang dihadapi dalam hidup.

Kehadiran Wajah yang Terhina: Penggambaran wajah yang terhina yang terus hadir dalam pikiran penyair menunjukkan konflik internal yang mendalam. Wajah tersebut mungkin melambangkan pengalaman traumatis atau kekecewaan yang sulit untuk dilupakan.

Perjuangan dan Pertarungan Batin: Penyair menggambarkan dirinya sebagai anjing yang termangu di samping piano, mencari masa lalu dan gamang akan masa depan. Ini menciptakan citra pertarungan batin yang intens, di mana penyair berusaha memahami dirinya sendiri dan menghadapi ketidakpastian hidup.

Arti Kembali: Kata "Kembali" dalam judul puisi mencerminkan keinginan untuk kembali ke sumber ketidakpastian dan pertarungan yang ada dalam kehidupan. Ini bisa menjadi panggilan untuk menghadapi masa lalu, menghadapi masa kini dengan keberanian, dan memahami bahwa masa depan adalah hasil dari kehidupan yang kita hadapi saat ini.

Simbolisme Delapan Ratus Kilo: Jarak fisik yang jauh yang harus ditempuh penyair untuk kembali menghadapi wajah yang terhina mungkin merupakan simbol dari perjalanan panjang menuju pemahaman diri dan penyembuhan. Delapan ratus kilo bisa melambangkan tantangan dan rintangan yang harus diatasi dalam perjalanan ke arah pemahaman yang lebih dalam tentang diri sendiri dan dunia di sekitarnya.

Puisi "Kembali" menawarkan refleksi yang dalam tentang perjalanan hidup, pertarungan batin, dan harapan akan penyembuhan dan pemahaman diri. Melalui penggunaan gambaran yang kuat dan bahasa yang mendalam, W.S. Rendra menciptakan karya yang menginspirasi untuk mengeksplorasi makna kehidupan dan arti dari kembali ke akar-akar yang menghubungkan kita dengan pengalaman manusiawi yang mendalam.

Puisi W.S. Rendra
Puisi: Kembali
Karya: W.S. Rendra

Biodata W.S. Rendra:
  • W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
  • W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.