Fragmen Riwayat Dua Anak Raja
Mentari mendekap mulut senja
dua anak raja di pusat bumi
seorang jaka seorang putri
mempertaruhkan mahkotanya
dalam mimpi.
Di kala itu bulan menjadi lemah
bagai malam gelap
dan kutilang pun terbang, paruhnya patah
ketika laut ditelan pasir
lampias rindu berdosa.
Jumhur,
jumhur,
alam merah padam
murka pun sia-sia.