Engkau Berbisik Lewat Angin
Wajahmu sebaris nyanyi yang pedih
Ataukah barangkali kesederhanaan jiwa
ataukah dari goresan kenangan yang melindih
Aku tidak akan pernah alpa
Pada suatu pertemuan di jalan kota
Ketika itu sayap langit bagai rebah
Dan lampu-lampu semakin remang dan pasrah
Sumber: Horison (Maret, 1968)
Analisis Puisi:
Puisi "Engkau Berbisik Lewat Angin" karya Yunus Mukri Adi merupakan karya yang penuh dengan keindahan dan romantisme. Dengan menggunakan gambaran alam dan perasaan, puisi ini mengeksplorasi nuansa perasaan cinta dan kehadiran seseorang dalam kenangan.
Wajah sebagai Nyanyian yang Pedih: Puisi membuka dengan gambaran wajah yang disamakan dengan nyanyian yang pedih. Ini bisa mencerminkan berbagai nuansa emosi yang terpancar dari wajah, mulai dari kegembiraan hingga kesedihan. Wajah di sini bukan hanya sebagai fisik, tetapi juga sebagai cermin dari keadaan jiwa.
Kesederhanaan Jiwa dan Kenangan: Penggunaan kata "kesederhanaan jiwa" menambah dimensi ke dalam pemahaman puisi. Ini menunjukkan bahwa keindahan atau daya tarik seseorang mungkin terletak pada kedalaman dan kesederhanaan jiwa mereka. Goresan kenangan yang melindih juga menyiratkan kompleksitas hubungan dan kenangan yang menyentuh hati.
Kenangan di Jalan Kota: Puisi menciptakan gambaran pertemuan di jalan kota, memanfaatkan latar belakang urban untuk menggambarkan intensitas perasaan. Lampu-lampu yang remang dan pasrah menciptakan suasana yang romantis dan penuh dengan nuansa ketidakpastian.
Sayap Langit yang Rebah: Metafora "sayap langit yang bagai rebah" menciptakan gambaran tentang keindahan langit yang merayakan pertemuan atau momen penting. Ini juga dapat diartikan sebagai perasaan kelembutan dan kebahagiaan yang menyertai kehadiran seseorang.
Remang dan Pasrah: Pemilihan kata "remang" dan "pasrah" memberikan nuansa keintiman dan ketenangan. Lampu yang remang menciptakan atmosfer yang lebih lembut, sementara kata "pasrah" mungkin mencerminkan rasa menerima keadaan atau perasaan yang tulus.
Pemilihan Kata yang Mendalam: Puisi ini mengandalkan pemilihan kata yang mendalam dan bernuansa untuk menciptakan gambaran yang kuat. Setiap kata dipilih dengan hati-hati untuk memberikan warna dan nuansa yang sesuai dengan tema cinta dan perasaan dalam puisi.
Puisi "Engkau Berbisik Lewat Angin" memukau pembaca dengan keindahan kata-kata dan gambaran yang mendalam. Yunus Mukri Adi berhasil mengeksplorasi tema cinta, kehadiran seseorang dalam kenangan, dan perasaan yang tulus. Melalui imaji yang indah dan pemilihan kata yang cermat, puisi ini merangkul keintiman dan kehangatan perasaan, membuat pembaca terhanyut dalam atmosfer yang diciptakannya.
Puisi: Engkau Berbisik Lewat Angin
Karya: Yunus Mukri Adi
Biodata Yunus Mukri Adi:
- Yunus Mukri Adi lahir pada tanggal 26 Januari 1941.