Puisi: Di Sini Segalanya Tak Mengenal Dimensi Waktu (Karya Ajip Rosidi)

Puisi "Di Sini Segalanya Tak Mengenal Dimensi Waktu" karya Ajip Rosidi menawarkan refleksi mendalam tentang cinta dan keberadaan di luar batasan ...
Di Sini Segalanya Tak Mengenal Dimensi Waktu

Di sini segalanya tak mengenal dimensi waktu
Tiada lagi mendua-arti: antara kau dengan aku!
Dalam cahaya yang abadi kasihmu mengalir abadi
Sedangkan mati tak lagi punya arti.

1970

Sumber: Terkenang Topeng Cirebon (1993)

Analisis Puisi:

Puisi "Di Sini Segalanya Tak Mengenal Dimensi Waktu" karya Ajip Rosidi menawarkan sebuah pandangan yang mendalam mengenai hubungan antara manusia dan waktu, serta konsep kekekalan dalam konteks cinta dan kehidupan. Dengan menggunakan bahasa yang sederhana namun sarat makna, Rosidi mengajak pembaca untuk merenungkan pengalaman transcendental di mana batasan waktu dan kematian tidak lagi mempengaruhi kualitas hubungan dan perasaan.

Mengatasi Batasan Waktu

"Di sini segalanya tak mengenal dimensi waktu"

Rosidi memulai puisinya dengan pernyataan yang menekankan bahwa di tempat atau kondisi tertentu, konsep waktu tidak lagi relevan. Ini menunjukkan sebuah ruang atau keadaan di mana waktu tidak mempengaruhi atau membatasi. Penggambaran ini bisa diartikan sebagai suatu pengalaman spiritual atau metafisik di mana batasan-batasan duniawi seperti waktu menjadi tidak berarti.

Kehidupan Tanpa Dualitas

"Tiada lagi mendua-arti: antara kau dengan aku!"

Puisi ini melanjutkan dengan menghilangkan dualitas atau perbedaan antara individu. Dalam konteks ini, "kau" dan "aku" menjadi satu kesatuan yang harmonis tanpa adanya perbedaan atau jarak. Rosidi mengisyaratkan bahwa dalam kondisi ini, tidak ada lagi pertentangan atau ambiguitas, hanya ada kesatuan yang utuh dan padu.

Kasih yang Abadi

"Dalam cahaya yang abadi kasihmu mengalir abadi"

Tema kasih yang abadi menjadi pusat perhatian berikutnya. Dalam puisi ini, kasih dianggap sebagai sesuatu yang tidak hanya bertahan tetapi juga bersinar secara abadi. Rosidi menggambarkan cinta dalam konteks kekekalan, di mana cinta tersebut terus mengalir tanpa henti dan tidak dipengaruhi oleh perubahan waktu atau kondisi.

Kemurnian dari Kematian

"Sedangkan mati tak lagi punya arti"

Konsep kematian di sini ditampilkan sebagai sesuatu yang tidak lagi relevan atau signifikan. Dalam ruang atau kondisi di mana waktu tidak ada, kematian kehilangan maknanya. Ini mencerminkan sebuah pandangan yang melihat cinta dan hubungan manusia sebagai sesuatu yang melampaui batasan fisik dan temporal.

Interpretasi

Puisi ini membawa pembaca pada sebuah konsep mistis atau spiritual di mana dimensi waktu dan kematian tidak lagi mengikat hubungan manusia. Rosidi menggunakan imaji yang sederhana namun kuat untuk menggambarkan keadaan di mana cinta menjadi kekuatan yang abadi dan tidak terpengaruh oleh keterbatasan duniawi.

Konteks Spiritual: Dalam puisi ini, keadaan di mana waktu tidak berperan dapat diartikan sebagai sebuah pengalaman spiritual atau keadaan mistis di mana individu merasa terhubung dengan sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri. Ini bisa merujuk pada pengalaman cinta yang mendalam, atau mungkin sebuah pengertian yang lebih luas tentang keberadaan dan hubungan spiritual.

Cinta Abadi: Cinta yang digambarkan dalam puisi ini adalah cinta yang melampaui batasan duniawi dan waktu. Ini menunjukkan sebuah bentuk hubungan yang sempurna di mana tidak ada lagi konflik atau perbedaan, hanya keutuhan dan harmoni yang abadi.

Puisi "Di Sini Segalanya Tak Mengenal Dimensi Waktu" karya Ajip Rosidi menawarkan refleksi mendalam tentang cinta dan keberadaan di luar batasan waktu. Dengan menghapus dualitas dan menegaskan kekekalan cinta, Rosidi menyajikan sebuah pandangan yang menekankan bahwa dalam konteks pengalaman spiritual atau emosional yang mendalam, batasan-batasan duniawi seperti waktu dan kematian tidak lagi mempengaruhi makna hubungan dan perasaan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan kedalaman cinta dan koneksi yang melampaui eksistensi fisik dan temporal, mengungkapkan keyakinan bahwa dalam cinta, kita menemukan sesuatu yang abadi dan tak terpengaruh oleh perubahan.

Puisi Ajip Rosidi
Puisi: Di Sini Segalanya Tak Mengenal Dimensi Waktu
Karya: Ajip Rosidi

Biodata Ajip Rosidi:
  • Ajip Rosidi lahir pada tanggal 31 Januari 1938 di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat.
  • Ajip Rosidi meninggal dunia pada tanggal 29 Juli 2020 (pada usia 82 tahun) di Magelang, Jawa Tengah.
  • Ajip Rosidi adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.