Buku Harian
Seolah-olah kau paham: mengapa waktu tidak bisa berlari mundur?
Supaya orang tidak tidur terlalu lama,
Supaya orang tidak segan mengunjungi bumi,
Supaya orang mati tak ada yang kembali,
Supaya bayi-bayi bisa merobohkan jeruji batas antara surga dan dunia
mempercepat waktu.
Sebercak tinta pena di sudut kanan bawah halaman buku,
Jendela kamar berderak, dan kata-kata itu mengandung wajahmu.
Kau ingin bercerita lagi pada halaman selanjutnya dengan menyekati tamu asing,
lembaran terlipat, dan kau menebas jarak.
Ceroboh membuatmu sepi.
Ledalero, 12/10/2020
Puisi: Buku Harian
Karya: Melki Deni
Biodata Melki Deni:
- Melki Deni adalah mahasiswa STFK Ledalero, Maumere, Flores, NTT.
- Melki Deni menjuarai beberapa lomba penulisan karya sastra, musikalisasi puisi, dan sayembara karya ilmiah baik lokal maupun tingkat nasional.
- Buku Antologi Puisi pertamanya berjudul TikTok. Aku Tidak Klik Maka Aku Paceklik (Yogyakarta: Moya Zam Zam, 2022).