Puisi: Arithmatik Sederhana (Karya Taufiq Ismail)

Puisi "Arithmatik Sederhana" karya Taufiq Ismail mengundang pembaca untuk merenungkan tentang keraguan dan pencarian arti dalam hidup.
Arithmatik Sederhana
Menyimak Adham Arsyad


Selama ini kita selalu
Ragu-ragu

Dan berkata:
Dua tambah dua
Mudah-mudahan sama dengan empat.


1966

Sumber: Tirani dan Benteng (1993)

Analisis Puisi:
Puisi "Arithmatik Sederhana" karya Taufiq Ismail adalah karya pendek yang mengundang pembaca untuk merenungkan tentang keraguan dan pencarian arti dalam hidup. Puisi ini adalah contoh yang baik dari bagaimana seorang penyair dapat menyampaikan pesan kompleks melalui kata-kata sederhana.

Keraguan dalam Kehidupan: Puisi ini menggambarkan suasana hati manusia yang sering kali dihantui oleh keraguan. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menghadapi situasi dan pertanyaan yang tidak memiliki jawaban pasti. Misalnya, ketika penyair menyebutkan, "Dua tambah dua / Mudah-mudahan sama dengan empat," itu mencerminkan keraguan manusia terhadap kenyataan yang mungkin tidak selalu sesuai dengan harapan atau harapan.

Sederhana Namun Berbobot: Puisi ini menggunakan kata-kata sederhana dan bahasa yang mudah dimengerti, tetapi menyampaikan pesan yang lebih dalam tentang ketidakpastian dan keraguan dalam hidup. Kemampuan penyair untuk menyederhanakan ide kompleks menjadi kalimat-kalimat singkat adalah salah satu kekuatan dalam karya ini.

Metafora dan Filosofi: Meskipun puisi ini terlihat sederhana, ia menciptakan lapisan-lapisan makna yang mendalam. Dua tambah dua bisa diartikan sebagai metafora untuk pemikiran manusia yang seringkali tidak sepenuhnya bisa diukur, diprediksi, atau dimengerti. Pesan di balik puisi ini adalah bahwa hidup itu penuh keraguan, dan kadang-kadang kita hanya bisa berharap dan meragu-ragukan apakah hasilnya akan sesuai dengan yang kita inginkan.

Puisi "Arithmatik Sederhana" adalah pengingat sederhana tentang ketidakpastian dalam kehidupan. Meskipun manusia sering mencari kepastian dan jawaban pasti, kenyataannya adalah bahwa banyak hal dalam hidup tidak dapat dihitung dengan angka atau dijelaskan secara matematis. Puisi ini mengingatkan kita untuk merangkul keraguan dan menerima bahwa hidup adalah sebuah arithmatik yang kompleks yang tidak selalu bisa dipecahkan atau dimengerti dengan sederhana.

Puisi Taufiq Ismail
Puisi: Arithmatik Sederhana
Karya: Taufiq Ismail

Biodata Taufiq Ismail:
  • Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
  • Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.