Aku tak Tahu Apakah Aku Bahagia atau Tersiksa
Ketika Kau Hadir seperti Sediakala
Aku tak tahu apakah aku merasa bahagia atau tersiksa
ketika kau datang hadir kembali bagai sediakala
Ketika kudengar kau berkata-kata atau sedang tertawa
di dapur, di ruang tengah atau di beranda
rumah kita: waktu sedang mengerjakan kesibukan sehari-
hari: meracik sayuran, menanak nasi, mengukur kelapa
Ketika kudengar denting sendok garpu di atas piring
waktu kita makan bersama anak-anak sekeluarga
Ketika Yuli, Ade, Sahlan, Latifah dan Rusdi tidur pulas
dan kau telah selesai dengan urusan rumah yang tak
kunjung sudah lalu undur merebahkan diri di sisiku
Sungguh, aku tak tahu apakah aku merasa bahagia atau tersiksa
Ada saat-saat kau terlalu dekat terlalu akrab
yang membuatku tak tahu apakah aku terlalu bahagia atau tersiksa
Sumber: Horison (Januari, 1979)
Analisis Puisi:
Puisi "Aku tak Tahu Apakah Aku Bahagia" karya Syahril Latif mencerminkan perasaan bingung dan campur aduk antara kebahagiaan dan penderitaan yang dialami oleh penyair dalam hubungannya dengan kehadiran pasangannya.
Dualitas Perasaan: Penyair mengeksplorasi dualitas perasaan dalam hubungan manusia. Penyair tidak yakin apakah dia merasa bahagia atau tersiksa ketika pasangannya hadir kembali. Ini mencerminkan kompleksitas emosi dalam sebuah hubungan yang bisa melibatkan perasaan campur aduk.
Kehadiran Pasangan: Puisi ini menyoroti momen-momen kebersamaan sehari-hari antara penyair dan pasangannya. Gambaran-gambaran seperti mengukur kelapa, makan bersama, dan tidur di sisi pasangan menciptakan suasana intim dan hangat, namun penyair masih merasa bingung dengan perasaannya.
Kekuatan dan Ketidakpastian: Penyair menunjukkan bahwa hubungan memiliki kekuatan untuk memberikan kebahagiaan, namun juga bisa menjadi sumber penderitaan atau ketidakpastian. Penyair merasa terlalu dekat dan terlalu akrab dengan pasangannya, sehingga menimbulkan keraguan dalam perasaannya.
Tantangan dalam Hubungan: Puisi ini mencerminkan tantangan yang sering terjadi dalam hubungan manusia, di mana perasaan bisa beralih antara kebahagiaan dan ketidakpastian. Penyair berjuang untuk memahami perasaannya sendiri dan mencari kedamaian di tengah ketidakpastian ini.
Refleksi tentang Kebahagiaan: Secara keseluruhan, puisi ini menyiratkan bahwa kebahagiaan seringkali tidak dapat diukur dengan jelas, dan seringkali bertumpu pada kompleksitas hubungan manusia. Penyair merenungkan perasaannya yang bercampur aduk, menciptakan suasana introspektif yang kuat dalam puisi.
Dengan demikian, puisi "Aku tak Tahu Apakah Aku Bahagia" adalah sebuah puisi yang menggambarkan perenungan penyair tentang kompleksitas emosi dalam hubungan manusia dan ketidakpastian perasaan yang seringkali terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Karya: Syahril Latif
Biodata Syahril Latif:
- Syahril Latif lahir pada tanggal 3 Juni 1940 di Silungkang, Sumatera Barat.
- Syahril Latif meninggal dunia pada tanggal 7 Februari 1998 di Jakarta.