Puisi: Yang Lewat (Karya Sapardi Djoko Damono)

Puisi "Yang Lewat" karya Sapardi Djoko Damono mengajak pembaca untuk merenungkan eksistensi yang abadi dari perjalanan kehidupan.
Yang Lewat

Yang berkelebat lewat itu?
Yang tak putus-putusnya bergegas itu?

Yang tak hendak membedakan berangkat atau kembali,
sampai atau pergi, kemarin atau nanti, ke sana atau ke mari.

1983

Sumber: Mata Pisau (2001)

Analisis Puisi:

Puisi "Yang Lewat" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah refleksi mendalam mengenai keadaan manusia yang terus menerus bergerak dalam aliran waktu dan ruang. Dengan penggunaan bahasa yang sederhana namun penuh makna, Sapardi mengajak pembaca untuk merenungkan eksistensi yang abadi dari perjalanan kehidupan.

Tema

  • Perjalanan dan Gerak: Tema utama dalam puisi ini adalah perjalanan atau gerakan yang tak henti-hentinya terjadi. Penyair merenungkan tentang segala hal yang lewat tanpa henti, tanpa membedakan antara berangkat atau kembali, antara masa lalu atau masa depan, serta antara tujuan yang berbeda.
  • Ketidakterbatasan dan Abadinya Pergerakan: Puisi ini menyoroti ketidakpastian dan ketidakterbatasan dari segala yang bergerak. Gerakan tersebut tidak memiliki batas yang jelas, melainkan terus berlangsung dalam aliran yang konstan, mencerminkan keabadian dari proses perjalanan dan perubahan.

Bahasa dan Gaya Penulisan

  • Bahasa Sederhana namun Memiliki Kedalaman Makna: Sapardi menggunakan bahasa yang sederhana namun memiliki makna yang dalam untuk menyampaikan pesan tentang keadaan manusia yang terus bergerak dalam kehidupan. Penggunaan kata-kata seperti "berkelebat", "bergegas", dan "tak putus-putusnya" memberikan gambaran yang jelas tentang dinamika dari pergerakan yang diungkapkan dalam puisi ini.
  • Penggunaan Antitesis dan Repetisi: Penyair menggunakan teknik antitesis dengan membandingkan berangkat atau kembali, sampai atau pergi, yang menunjukkan dualitas atau ketidakpastian dalam pergerakan manusia. Repetisi kata-kata seperti "ke sana atau ke mari" memperkuat tema perjalanan yang tanpa henti dalam puisi ini.

Struktur dan Alur Puisi

  • Struktur Reflektif: Puisi ini memiliki struktur yang reflektif, di mana setiap baris dan kata dipilih dengan hati-hati untuk merangsang refleksi dan pemikiran pembaca. Alur puisi bergerak dengan tenang, mengikuti aliran pergerakan yang dijelaskan dalam kata-kata penyair.
  • Puncak Pemikiran: Puisi ini mencapai puncak pemikiran dengan pertanyaan retoris tentang apa yang sebenarnya lewat dalam kehidupan ini. Penyair mengajak pembaca untuk merenungkan arti dari pergerakan tak henti-henti yang menjadi bagian tak terpisahkan dari eksistensi manusia.

Makna dan Pesan

Puisi "Yang Lewat" mengandung pesan tentang sifat abadi dari perjalanan dan perubahan dalam kehidupan manusia. Dengan menyoroti gerakan yang tak kenal henti dalam aliran waktu dan ruang, Sapardi Djoko Damono mengajak pembaca untuk mengakui dan menerima dinamika yang terus menerus hadir dalam kehidupan kita.

Puisi "Yang Lewat" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah karya sastra yang mendalam dan memikat, menghadirkan refleksi tentang perjalanan abadi dari kehidupan manusia. Dengan bahasa yang sederhana namun penuh makna, puisi ini berhasil menyampaikan pesan tentang ketidakterbatasan dari gerakan dan perubahan, serta keabadian dari proses tersebut. Melalui karya ini, Sapardi mengajak pembaca untuk merenungkan arti dan makna dari setiap momen yang lewat dalam kehidupan ini, tanpa henti dan tanpa henti.

Puisi Sapardi Djoko Damono
Puisi: Yang Lewat
Karya: Sapardi Djoko Damono

Biodata Sapardi Djoko Damono:
  • Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
  • Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.
© Sepenuhnya. All rights reserved.