Matahari
telah lewat di jalanan
kemerdekaan
dengan nafas empat arah
digeliatkan kaki sejarah
tiap pamit, kuucapkan
perjanjian
ibu, ulurkan tanganmu
kucium di luar jamah
Nganjuk, 1966
Sumber: Horison (Agustus, 1966)
Analisis Puisi:
Puisi "Matahari" karya Djajanto Supra adalah sebuah karya yang sarat dengan makna dan nuansa kehidupan. Melalui bahasa yang sederhana namun dalam, penyair menghadirkan gambaran tentang perjalanan, kemerdekaan, dan hubungan antara seorang anak dengan ibunya.
Simbolisme Matahari: Matahari dalam puisi ini merupakan simbol kehidupan dan keberanian. Matahari sering kali dianggap sebagai sumber kehangatan dan cahaya, serta mewakili kekuatan yang membara. Dalam konteks puisi ini, matahari dapat diinterpretasikan sebagai semangat atau perjuangan yang mengiringi setiap langkah hidup.
Perjalanan dan Kemerdekaan: Penyair menggambarkan perjalanan yang telah dilaluinya, mungkin sebagai metafora perjalanan hidup atau perjuangan untuk mencapai sesuatu, seperti kemerdekaan. Perjalanan ini ditandai dengan "nafas empat arah" yang menandakan kesadaran akan kebebasan dan kemungkinan arah hidup yang bisa diambil.
Hubungan dengan Ibu: Puisi ini juga menggambarkan hubungan yang erat antara penyair dengan ibunya. Permohonan agar ibu tidak gelisah menunjukkan rasa hormat dan kepedulian penyair terhadap ibunya. Kata-kata "perjanjian" dan "ulurkan tanganmu" menciptakan gambaran tentang hubungan yang penuh kasih dan dukungan antara ibu dan anak.
Akhir yang Menyentuh: Puisi ini diakhiri dengan sebuah pamitan yang penuh dengan simbolisme dan makna. Pamitan tersebut bukan hanya sekadar ucapan perpisahan, tetapi juga merupakan simbol perjanjian atau kesepakatan yang mengikat. Penggambaran tentang mencium tangan di luar jamah menunjukkan rasa hormat dan pengabdian yang dalam terhadap ibu.
Kesederhanaan: Meskipun puisi ini singkat dan sederhana dalam bahasa, ia memiliki kedalaman yang menginspirasi. Melalui kata-kata yang dipilih dengan hati-hati, penyair mampu menyampaikan pesan tentang kehidupan, hubungan keluarga, dan nilai-nilai kemanusiaan.
Puisi "Matahari" karya Djajanto Supra adalah sebuah karya yang menggambarkan perjalanan hidup, kemerdekaan, dan hubungan antara seorang anak dengan ibunya. Dengan penggunaan simbolisme yang kuat dan bahasa yang sederhana namun dalam, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan nilai-nilai kehidupan dan pentingnya hubungan keluarga dalam perjalanan hidup kita.
Puisi: Matahari
Karya: Djajanto Supra
Biodata Djajanto Supra:
- Djajanto Supra lahir pada tanggal 13 Maret 1943 di Yogyakarta.