Doa Pagi Seorang Pegawai
rambut yang subuh tadi berserakan telah kurabikan
baju dan celana, begitu juga sepasang sepatu
telah kukenakan
hari baru pukul tujuh, tapi aku mesti berangkat
sekarang juga, kantor jauh dan aku jalan kaki
apa boleh buat
seperti pagi kemarin dan pagi pagi yang lama silam
pagi sekarang ini pun aku akan menjemput
pekerjaan pekerjaanku, Tuhan
berkahilah kiranya, dan ampuni
kalau dalam kesibukanku nanti
Engkau tidak lagi kupeduli
Sumber: Sastra (1969)
Analisis Puisi:
Puisi "Doa Pagi Seorang Pegawai" karya Daelan Muhammad merupakan sebuah karya sastra yang menggambarkan kehidupan seorang pegawai yang memulai hari dengan doa dan harapannya kepada Tuhan. Puisi ini secara sederhana namun dalam menyampaikan perasaan seorang pegawai yang harus memulai hari dengan rutinitasnya.
Tema Puisi: Puisi ini mengangkat tema tentang kehidupan seorang pegawai yang setiap harinya dihadapkan dengan rutinitas yang sama. Lebih dari itu, tema doa dan harapan kepada Tuhan juga menjadi fokus utama dalam puisi ini.
Struktur Puisi: Puisi ini terdiri dari empat bait yang secara langsung menggambarkan suasana pagi seorang pegawai. Struktur bait yang sederhana mencerminkan keadaan yang rutin namun penuh dengan harapan.
Bait Pertama: Bait pertama menggambarkan proses persiapan pagi seorang pegawai sebelum berangkat bekerja. Bahasa yang digunakan sederhana namun menggambarkan keintiman dengan rutinitas sehari-hari.
Bait Kedua: Bait kedua menunjukkan urgensi pegawai untuk segera berangkat bekerja meskipun waktunya masih pagi dan perjalanan menuju kantor cukup jauh. Hal ini mencerminkan komitmen dan tanggung jawab yang dimiliki oleh seorang pegawai.
Bait Ketiga: Bait ketiga menekankan pada kesinambungan rutinitas seorang pegawai yang setiap paginya harus menjalani hari dengan pekerjaannya. Adanya pengulangan "pagi kemarin dan pagi pagi yang lama silam" menunjukkan bahwa kegiatan ini sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari sang pegawai.
Bait Keempat: Bait terakhir merupakan bagian dari doa yang diucapkan oleh pegawai kepada Tuhan. Doa ini mencerminkan kebutuhan akan berkah dan pengampunan atas segala kesalahan yang mungkin terjadi dalam kesibukan sehari-hari. Juga terdapat nuansa kerendahan hati dengan mengakui keterbatasan dan ketergantungan kepada Tuhan.
Secara keseluruhan, puisi "Doa Pagi Seorang Pegawai" merupakan sebuah puisi yang sederhana namun menggambarkan kehidupan seorang pegawai dengan cukup jelas. Melalui penggunaan bahasa yang sederhana namun lugas, Daelan Muhammad berhasil menyampaikan pesan tentang kehidupan sehari-hari yang dijalani dengan penuh harapan dan doa kepada Tuhan.