Puisi: Telunjuk-Telunjuk yang Menuding-nuding (Karya Rahman Arge)

Puisi: Telunjuk-Telunjuk yang Menuding-nuding Karya: Rahman Arge
Telunjuk-Telunjuk yang Menuding-nuding


Bergemalah suatu suara
        : Ada sesuatu yang baru dalam ruangan ini
          Adakah kalian tahu dari mana datangnya?

(Para penghuni ruangan ini
        dengan kepala-kepala mereka yang tak terhitung
        merunduk ke bumi
        diam)

Bergemalah kembali suara itu
    : Ada sesuatu yang bau dalam ruangan ini
      Adakah mungkin sumbernya dari seluruh engkau?

(Para penghuni mendongakkan wajah-wajah
        yang kaget dan merasa dituduh
        dan kepala-kepala pun menggeleng-geleng)

Gema itu sekonyong meninggi
        : Ada sesuatu yang bau dalam ruangan ini
          Adakah sumber lain kecuali kalian?

(Para penghuni berlarian ke dalam diri
  sambil bisik berbisik: toh bukan aku, mereka!
  dan penuhlah udara dengan telunjuk-telunjuk
  menuding-nuding
  tuding-menuding
  dan segera mampuslah keakraban dalam ruangan
  ini)

Gema itu kemudian membelenggu seluruh pintu
        : Pada saat ini semakin sesaklah ruang oleh bau
        : Bau kalian? Dan ini pasti!

(Telunjuk-telunjuk yang menuding-nuding
  menggelepar ke dalam nafsu kepalan-kepalan tinju
  serang-menyerang!
  Dalam sekejap lantai ruangan ini
  telah menjadi ranjang pelacuran
  di mana tubuh-tubuh yang letih bersetubuh dalam dengki
  di mana lengan-lengan pucat berpelukan dalam darah
  sampai datang suatu saat
  suara-suara parau mereka memancing jawab
  atas tanya

        : Siapakah engkau, hei suara yang demikian
  mau tahu
  Siapakah engkau, hei gema yang demikian jauh
  merusak ruang ini lewat bencanamu?)

Tapi gema suara itu telah mengecil
surut ke dalam ruang-ruang kecil
di diri yang sendiri
para penghuni


Sumber: Horison (November, 1986)

Rahman Arge
Puisi: Telunjuk-Telunjuk yang Menuding-nuding
Karya: Rahman Arge

Biodata Rahman Arge:
  • Rahman Arge (Abdul Rahman Gega) lahir di Makassar, Sulawesi Selatan pada tanggal 17 Juli 1935.
  • Rahman Arge meninggal dunia pada tanggal 10 Agustus 2015 (pada usia 80).
  • Edjaan Tempo Doeloe: Rachman Arge.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Semakin Tinggi MonyetSemakin tinggiMonyet memanjatSemakin jelasBelang pantatnyaSumber: Jalan Menuju Jalan (2007)Puisi: Semakin Tinggi MonyetKarya: Rahman ArgeBiodata…
  • Mati BersantanBila kelak engkau melayari nasibmu, anakkuIngatlah,Kelilingi tujuh kali dapurmuAgar cahaya memancar dari hidupmuKeagungan lelaki merengkuhmu    -  Lela…
  • Berlayar ke ButonDi antara buihKarang berburu gelombangTak henti-henti aku memburumuHari esok!Ketika jejak-jejak kemarinkuMembayang bagai monsterTerkulailah hari ini,Hariku satu-sa…
  • Jembatan Tuawajah seorang arsitek belandamelumut pada jembatan tuapada dua tiangnya menyempitkulihat jaman tersekapkila lalu teringat-ingatmasa ituBogor, 1972Sumber: Horison (…
  • KursiKarena kursi cuma satuMaka saya duduk di kursiKamu di tiang gantunganSumber: Jalan Menuju Jalan (2007)Puisi: KursiKarya: Rahman ArgeBiodata Rahman Arge:Rahman A…
  • Khotbah MafiosoKita dengarkan percakapan ituDi kursi-kursi atas orang-orang atasTak ada beda nonton filmKetika Don Artobello, cukong para gangsterSisiliaMeminta Don Luchessi, polit…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.