Telunjuk-Telunjuk yang Menuding-nuding
Bergemalah suatu suara
: Ada sesuatu yang baru dalam ruangan ini
Adakah kalian tahu dari mana datangnya?
(Para penghuni ruangan ini
dengan kepala-kepala mereka yang tak terhitung
merunduk ke bumi
diam)
Bergemalah kembali suara itu
: Ada sesuatu yang bau dalam ruangan ini
Adakah mungkin sumbernya dari seluruh engkau?
(Para penghuni mendongakkan wajah-wajah
yang kaget dan merasa dituduh
dan kepala-kepala pun menggeleng-geleng)
Gema itu sekonyong meninggi
: Ada sesuatu yang bau dalam ruangan ini
Adakah sumber lain kecuali kalian?
(Para penghuni berlarian ke dalam diri
sambil bisik berbisik: toh bukan aku, mereka!
dan penuhlah udara dengan telunjuk-telunjuk
menuding-nuding
tuding-menuding
dan segera mampuslah keakraban dalam ruangan
ini)
Gema itu kemudian membelenggu seluruh pintu
: Pada saat ini semakin sesaklah ruang oleh bau
: Bau kalian? Dan ini pasti!
(Telunjuk-telunjuk yang menuding-nuding
menggelepar ke dalam nafsu kepalan-kepalan tinju
serang-menyerang!
Dalam sekejap lantai ruangan ini
telah menjadi ranjang pelacuran
di mana tubuh-tubuh yang letih bersetubuh dalam dengki
di mana lengan-lengan pucat berpelukan dalam darah
sampai datang suatu saat
suara-suara parau mereka memancing jawab
atas tanya
: Siapakah engkau, hei suara yang demikian
mau tahu
Siapakah engkau, hei gema yang demikian jauh
merusak ruang ini lewat bencanamu?)
Tapi gema suara itu telah mengecil
surut ke dalam ruang-ruang kecil
di diri yang sendiri
para penghuni
Sumber: Horison (November, 1986)
Puisi: Telunjuk-Telunjuk yang Menuding-nuding
Karya: Rahman Arge
Biodata Rahman Arge:
- Rahman Arge (Abdul Rahman Gega) lahir di Makassar, Sulawesi Selatan pada tanggal 17 Juli 1935.
- Rahman Arge meninggal dunia pada tanggal 10 Agustus 2015 (pada usia 80).
- Edjaan Tempo Doeloe: Rachman Arge.