Sukabumi
Jika anda digoda mati
Karena tak suka pada bumi
Datanglah ke Sukabumi
Konon untuk menimbun sunyi
1972
Sumber: Horison (Mei, 1974)
Analisis Puisi:
Puisi "Sukabumi" karya Rahman Arge adalah sebuah karya sastra yang singkat namun mengandung pesan mendalam. Puisi ini menyajikan gambaran tentang Sukabumi sebagai tempat perlindungan bagi mereka yang merasa tergoda oleh kematian karena ketidakpuasan dengan dunia.
Sukabumi sebagai Perlindungan dari Kematian: Puisi ini membawa pesan bahwa Sukabumi merupakan tempat perlindungan bagi mereka yang merasa tergoda oleh kematian. "Jika anda digoda mati karena tak suka pada bumi" menggambarkan kondisi seseorang yang merasa kecewa atau tidak puas dengan dunia ini hingga ingin mengakhiri hidupnya. Namun, puisi ini menawarkan Sukabumi sebagai tempat untuk menimbun sunyi dan menenangkan jiwa.
Arti Sukabumi sebagai Simbol Kesunyian: Kata-kata "untuk menimbun sunyi" dalam puisi ini memberikan gambaran bahwa Sukabumi adalah tempat untuk mencari kedamaian dan ketenangan dari hiruk-pikuk dunia. Sukabumi di sini diartikan sebagai simbol kesunyian, ketenangan, dan tempat perlindungan dari keresahan dan kegelisahan.
Mengatasi Ketidakpuasan dan Kematian: Puisi ini menyampaikan pesan yang kuat tentang mengatasi ketidakpuasan dan dorongan untuk mencari kematian. Dengan menghadap Sukabumi, seolah-olah seseorang diminta untuk merenungkan dan mencari solusi untuk mengatasi rasa kecewa dan ketidakpuasan dengan hidup. Sukabumi mengajak seseorang untuk menemukan arti sejati dari kehidupan dan menemukan kedamaian dalam diri sendiri.
Gaya Bahasa yang Sederhana dan Simpel: Gaya bahasa dalam puisi ini sederhana dan simpel, namun memiliki kekuatan pesan yang mendalam. Penggunaan kata-kata yang singkat dan tepat menciptakan kesan yang kuat dan jelas dalam menyampaikan pesan puisi.
Puisi "Sukabumi" karya Rahman Arge adalah sebuah puisi dengan pesan yang mendalam tentang mencari ketenangan dan kedamaian dalam hidup. Sukabumi di sini menjadi simbol tempat perlindungan bagi mereka yang merasa tergoda oleh kematian akibat ketidakpuasan dengan dunia. Dengan gaya bahasa yang sederhana namun penuh makna, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang arti sejati kehidupan dan mencari solusi dalam mengatasi perasaan ketidakpuasan. Puisi ini menjadi pengingat bahwa dalam ketenangan dan keheningan, seseorang dapat menemukan arti hidup yang sejati dan menyelesaikan perjalanan hidup dengan damai.
Puisi: Sukabumi
Karya: Rahman Arge
Biodata Rahman Arge:
- Rahman Arge (Abdul Rahman Gega) lahir di Makassar, Sulawesi Selatan pada tanggal 17 Juli 1935.
- Rahman Arge meninggal dunia pada tanggal 10 Agustus 2015 (pada usia 80).
- Edjaan Tempo Doeloe: Rachman Arge.