Puisi: Ramadhan Malam (Karya Damiri Mahmud)

Puisi "Ramadhan Malam" karya Damiri Mahmud mengajak pembaca untuk merenungkan keindahan, kedalaman, dan kekhusyukan dalam menjalankan ibadah di ....
Ramadhan Malam

Malam
dalam
rakaat
patah-patah

Malam
tengah malam
huruf yang tertatih
lelah
Meniti hening
Allah

23 Ramadhan 1431

Analisis Puisi:

Puisi "Ramadhan Malam" karya Damiri Mahmud adalah potret singkat tentang pengalaman spiritual dalam ibadah malam selama bulan Ramadhan. Meskipun pendek, puisi ini mengandung makna yang dalam.

Tema Sentral, Kedalaman Spiritual: Puisi ini menyoroti momen-momen malam dalam ibadah selama bulan Ramadhan. Penyair menyampaikan pengalaman spiritual yang dalam, di mana malam-malam di bulan suci ini dihiasi dengan ibadah yang penuh kekhusyukan dan hening.

Penggambaran Atmosfer: Dengan menggunakan kata-kata yang sederhana namun kuat, penyair menciptakan gambaran atmosfer malam yang tenang dan penuh kekhusyukan. "Malam dalam rakaat patah-patah" menggambarkan momen-momen dalam ibadah salat malam yang penuh dengan keheningan dan refleksi spiritual.

Simbolisme "Huruf yang Tertatih": Frasa "huruf yang tertatih" mungkin merujuk pada kesulitan dalam membaca Al-Qur'an atau mengucapkan doa-doa yang panjang dan penuh makna. Hal ini menggambarkan usaha dan ketekunan dalam menjalankan ibadah di tengah malam yang sunyi dan penuh kegelapan.

Makna Kedalaman Spiritual: Pada akhirnya, dengan menyimpulkan "Meniti hening Allah," penyair menyoroti momen-momen ketika seseorang merasa lebih dekat dengan Tuhan dalam keheningan dan ketenangan malam. Ini mencerminkan pencarian spiritual yang mendalam dan hubungan yang intim antara individu dengan Sang Pencipta.

Keterbatasan Kata: Dengan menggunakan sedikit kata namun memilih kata-kata yang tepat, penyair mencapai kedalaman dan kekuatan emosional yang signifikan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan kekhusyukan dan keindahan spiritual yang dapat ditemukan di malam-malam bulan Ramadhan.

Dengan demikian, puisi "Ramadhan Malam" karya Damiri Mahmud adalah penggambaran yang sederhana namun kuat tentang pengalaman spiritual dalam ibadah malam selama bulan Ramadhan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan keindahan, kedalaman, dan kekhusyukan dalam menjalankan ibadah di malam-malam bulan suci tersebut.

Damiri Mahmud
Puisi: Ramadhan Malam
Karya: Damiri Mahmud

Biodata Damiri Mahmud:
  • Damiri Mahmud lahir pada tanggal 17 Januari 1945 di Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumatera Utara.
  • Damiri Mahmud meninggal dunia pada tanggal 30 Desember 2019 (pada usia 74) di Deli Serdang, Sumatra Utara.
© Sepenuhnya. All rights reserved.