Puncak Ranaka Malam Hari
taburan pijar api bintang-bintang
menyerbu kelam biru cakrawala
di puncak Ranaka
berbayang hitam leretan Poco Mandosawu
kota lelap
merendam lembah
bermimpi meteor jatuh
lolong anjing sekali-sekali
melilit cakra buana
larut ke pusar malam
begitu damai
segala alpa
hidup berpaut dengan
maut
Sumber: Buru Abadi (2005)
Analisis Puisi:
Puisi "Puncak Ranaka Malam Hari" karya Dami N. Toda adalah sebuah karya yang mempersembahkan gambaran puitis tentang keindahan alam di malam hari, khususnya di puncak Ranaka. Melalui penggunaan bahasa yang kaya dan gambaran-gambaran yang indah, puisi ini mengajak pembaca untuk merasakan kedamaian dan keajaiban alam.
Gambaran Alam yang Memikat: Puisi ini dimulai dengan gambaran alam yang memikat, seperti taburan pijar api bintang-bintang dan kelam biru cakrawala. Gambaran ini menciptakan suasana yang magis dan menakjubkan, membawa pembaca ke dalam pengalaman visual yang intens tentang keindahan langit malam di puncak Ranaka.
Penggunaan Bahasa yang Kaya: Penulis menggunakan bahasa yang kaya dan puitis dalam puisi ini, seperti "taburan pijar api bintang-bintang" dan "berbayang hitam leretan Poco Mandosawu". Penggunaan kata-kata ini tidak hanya menciptakan gambaran yang kuat dalam pikiran pembaca, tetapi juga menghadirkan suasana yang misterius dan menakjubkan.
Simbolisme Alam: Puisi ini juga mengandung simbolisme alam yang dalam, seperti meteor jatuh, anjing melolong, dan cakra buana. Simbol-simbol ini menambah dimensi keagungan dan keajaiban alam yang dipresentasikan dalam puisi, serta mengundang pembaca untuk merenungkan makna yang lebih dalam di balik gambaran-gambaran tersebut.
Kedamaian dan Kematian: Meskipun gambaran alam yang disajikan begitu indah, namun ada juga sentuhan kedamaian dan kematian dalam puisi ini. Bahkan di tengah keindahan alam yang memikat, penulis mengingatkan pembaca bahwa kehidupan manusia tetaplah rapuh dan berhubungan erat dengan kematian.
Keterhubungan Manusia dengan Alam: Puisi ini juga mencerminkan keterhubungan manusia dengan alam, dengan menggambarkan kota yang lelap dan merendam lembah di bawah puncak Ranaka. Ini menggambarkan bahwa meskipun manusia mungkin sibuk dengan urusan kota, namun keindahan alam tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan mereka.
Puisi "Puncak Ranaka Malam Hari" karya Dami N. Toda adalah sebuah karya yang mempersembahkan gambaran puitis tentang keindahan alam di malam hari. Melalui penggunaan bahasa yang kaya, simbolisme alam, dan gambaran-gambaran yang indah, puisi ini mengajak pembaca untuk merasakan kedamaian dan keajaiban alam, serta merenungkan keterhubungan manusia dengan alam dan kematian. Dengan demikian, puisi ini menginspirasi pembaca untuk menikmati dan menghargai keindahan alam, sambil juga merenungkan arti dan makna kehidupan mereka di dalamnya.
Puisi: Puncak Ranaka Malam Hari
Karya: Dami N. Toda
Biodata Dami N. Toda:
- Dami N. Toda (Dami Ndandu Toda) lahir di Pongkor, Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur, pada tanggal 20 September 1942.
- Dami N. Toda meninggal dunia di Leezen, Jerman, pada tanggal 10 November 2006.