Nukilan
kepada Rainer Maria Rilke
setelah aku mengenal miang kata-katamu
suaramu mendesis di padang-padang pengembaraan
gema busa kata pada kematian,
aku bertanya, sampai di sini saja?
petualang ini dambakan pintu malam ke dadanya
remah-remah padi bagai permata Sulaiman
kemilau dan bergalau
ah, aku sendiri sambil merapatkan pipi pada pipimu
palangkan tembilang di dadaku bila tanah sengketa sudah kita punya
perciki air tawar limau tujuh ragam doa bunda
subuh-subuh bunda buka pintu – anakku malang:
– ini sarong lekas sembahyang!
bila padang-padang tualang sudah lengang dari mambang
kubuka mata, aku bertanya: sampai di sini saja?
aku percaya kita bersalaman dan pergi
tapi, ingat sayangku, gema busa kata tak berakhir pada
kematian?