Mengenang Chairil Anwar
Cril, biarkan sekali ini
airmata kami
tumpah
di atas limpah
sajakmu
ketika suatu senja
kau berjalan seorang diri
mengenang sri ayati
ketika mengusirmu pergi
sehingga cintamu abadi
biarkan duka kami
mengiringi jeritan hati
Di balik kata indah
ketika kau menimang evawani
diusir mertua
kau hanya tertawa
melepas peluk seorang ayah
dan tak berjumpa lagi
hingga berkalang tanah
biarkan kali ini
kami menguras limbah
kebebalan hati
yang hanya tahu dan mengenang
indah
kata kata. Di balik sampah
kedunguan kami
tapi tak pernah tahu
dan ambil peduli
ketika kaki menyeret nyeret
dan mengetuk pintu demi pintu
untuk sepiring nasi