Puisi: Madah Pagi (Karya Dami N. Toda)

Puisi "Madah Pagi" karya Dami N. Toda mengajak pembaca untuk merenungkan tentang kebesaran Tuhan dan keindahan ciptaan-Nya.
Madah Pagi

Terpujilah Allah Mahatinggi terpujilah Esa tak terbagi terpujilah Luhur tak berdasar terpujilah Sabda Fajar tak terperi terpujilah Suci tak terbanding terpujilah Besar tak terukur terpujilah Kuasa tak terselam terpujilah Cahaya dari warna terpujilah Mahamuara ruang dari waktu terpujilah Maha

                    DIAM
                        TAKBERANTARA

Terpujilah Engkau yang bertahta di Atas singgasana terpujilah Engkau selamanya terpujilah Engkau yang disembah para Kerubim dan Serafim terpujilah Engkau selamanya terpujilah Engkau Allah nenek moyang kami terpujilah Engkau selamanya terpujilah Engkau di astana mulia-Mu terpujilah Engkau selamanya terpujilah Engkau di atas Kuasa keallahan-Mu terpujilah Engkau selamanya terpujilah Engkau yang mendasari Rahasia alam terpujilah Engkau selamanya terpujilah Engkau yang memanggang matahari bulan bintang menggerakkan putaran roda alam raya terpujilah Engkau selamanya terpujilah Engkau yang berjalan di atas sayap-sayap angin menafasi ombak lautan terpujilah Engkau selamanya terpujilah Engkau yang menghijaukan daun rerumputan membuka aroma putik-putik bunga membuahkan ladang dan sawah terpujilah Engkau selamanya terpujilah Engkau yang menggerakkan mulut margasatwa berkeciap menaburi suara dan warna daratan samudra angkasa terpujilah Engkau selamanya terpujilah Engkau yang mengalirkan darah dalam tubuh melafaskan madah di mulutku terpujilah Engkau selamanya terpujilah Engkau yang membuka Waktu hingga amal berjalan di atasnya terpujilah Engkau selamanya terpujilah Engkau yang menggerakkan tangan untuk berkarya terpujilah Engkau selamanya terpujilah Engkau yang memasang usia dan memetiknya pada kesaksian waktu terpujilah Engkau selamanya

Sumber: Buru Abadi (2005)

Analisis Puisi:

Puisi "Madah Pagi" karya Dami N. Toda adalah sebuah karya yang menggambarkan pujian dan penghormatan terhadap Tuhan, serta keagungan alam semesta yang diciptakan-Nya. Melalui penggunaan bahasa yang puitis dan penuh keagungan, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang kebesaran Tuhan dan keindahan ciptaan-Nya.

Pujian Terhadap Tuhan: Tema sentral dalam puisi ini adalah pujian dan penghormatan terhadap Tuhan. Penulis memulai puisi dengan serangkaian pujian terhadap sifat-sifat Tuhan, seperti Mahatinggi, Esa, Luhur, Sabda Fajar, Suci, Besar, dan lain-lain. Hal ini menunjukkan pengagungan dan pengakuan atas kebesaran Tuhan yang tak terbatas.

Gambaran Alam yang Indah: Puisi ini juga mempersembahkan gambaran-gambaran alam yang indah dan memukau, seperti matahari, bulan, bintang, ombak lautan, rerumputan, dan lain-lain. Gambaran-gambaran ini memperkuat kesan akan keagungan ciptaan Tuhan dan keindahan alam semesta yang begitu luar biasa.

Keajaiban Ciptaan Tuhan: Penulis menyoroti keajaiban ciptaan Tuhan melalui penggambaran alam dan semua makhluk di dalamnya. Mulai dari alam semesta yang mengalirkan darah dalam tubuh manusia, hingga menggerakkan tangan untuk berkarya, semuanya dianggap sebagai tanda-tanda kebesaran Tuhan.

Bahasa yang Puitis: Penggunaan bahasa yang puitis dalam puisi ini memperkuat kesan keagungan dan keindahan yang ingin disampaikan oleh penulis. Pemilihan kata-kata yang indah dan paduan kalimat yang berirama memberikan dampak emosional yang mendalam pada pembaca, mengundang mereka untuk merenung dan memahami kebesaran Tuhan.

Kesimpulan yang Kokoh: Puisi ini diakhiri dengan serangkaian pujian terhadap Tuhan yang disampaikan dengan penuh keyakinan dan kekaguman. Hal ini mencerminkan sikap penuh pengabdian dan ketundukan manusia terhadap Tuhan, serta pengakuan akan kebesaran-Nya yang tak terbatas.

Puisi "Madah Pagi" karya Dami N. Toda adalah sebuah karya yang mempersembahkan pujian dan penghormatan yang mendalam terhadap Tuhan dan kebesaran ciptaan-Nya. Melalui gambaran-gambaran alam yang indah dan penggunaan bahasa yang puitis, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang keagungan Tuhan dan keindahan alam semesta yang mencerminkan kebesaran-Nya. Dengan kesimpulan yang kokoh, puisi ini memperkuat kesan akan pengakuan dan penghormatan manusia terhadap kebesaran Tuhan yang tak terhingga.

Dami N. Toda
Puisi: Madah Pagi
Karya: Dami N. Toda

Biodata Dami N. Toda:
  • Dami N. Toda (Dami Ndandu Toda) lahir di Pongkor, Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur, pada tanggal 20 September 1942.
  • Dami N. Toda meninggal dunia di Leezen, Jerman, pada tanggal 10 November 2006.
© Sepenuhnya. All rights reserved.