Kuundang Gerimis
Di tengah padangmu yang luas
Kabut menipis, dan burung-burung pun mericis
Dalam sarang
Kuundang malam
Lengang rebahkan diriku sesudah tualang
Katamu: Laki-laki harus menanam jelatang
Dalam juang
Kuundang angin
Di malam dan di siang
Dinginnya, gigilnya, bibirku biru lekang
Elang juga yang berkulin
Kuundang panas yang garang
Kemarau, katamu: Harus bermula dari dalam
Tapi, aku selalu saja merajut kenang
Di siang dan di malam