Hutan
melungsur dari bukitan
hutan kayu
dijarah ke kota
membangun rumah-rumah dan kayu api
cuma sisa ia
dari hidup yang pergi
tak tahu
Sumber: Buru Abadi (2005)
Analisis Puisi:
Dalam "Puisi Hutan" karya Dami N. Toda, kita dihadapkan pada sebuah pemandangan yang sederhana namun mengandung kedalaman makna. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan hubungan antara manusia dan alam, serta dampak dari aktivitas manusia terhadap lingkungan.
Latar Belakang dan Konteks Puisi: Puisi "Hutan" menggambarkan perubahan alam yang disebabkan oleh tangan manusia. Dari latar belakang puisi ini, kita dapat menginterpretasikan bahwa penulis merasa prihatin terhadap kerusakan lingkungan akibat eksploitasi manusia terhadap hutan.
Analisis Struktur dan Bahasa: Puisi ini terdiri dari tujuh baris dengan penggunaan bahasa yang sederhana namun sangat mengena. Dengan menggunakan kata-kata yang konkret seperti "hutan kayu", "dijarah ke kota", dan "membangun rumah-rumah dan kayu api", penulis dengan jelas menggambarkan proses perubahan alam yang terjadi.
Penafsiran Makna: Pada baris pertama, "melungsur dari bukitan", menggambarkan perjalanan atau pergerakan yang lambat dan teratur, mirip dengan aliran sungai. Hal ini mungkin mengacu pada proses alami hutan yang telah berlangsung selama ribuan tahun.
Namun, perubahan drastis terjadi pada baris selanjutnya, "hutan kayu / dijarah ke kota". Kata "dijarah" memberikan konotasi negatif, menggambarkan tindakan penjarahan atau eksploitasi hutan secara tidak bertanggung jawab.
Baris berikutnya, "membangun rumah-rumah dan kayu api", menyoroti bagaimana kayu yang diperoleh dari hutan digunakan untuk kepentingan manusia, seperti membangun rumah dan membuat api. Aktivitas ini seringkali menyebabkan kerusakan lingkungan yang tidak terelakkan.
Namun, pada baris terakhir, "cuma sisa ia / dari hidup yang pergi / tak tahu", muncul kesan kesedihan dan kehilangan. Hutan yang dulunya subur dan hidup kini hanya menjadi sisa-sisa yang tidak berdaya, tanpa pengetahuan akan nasibnya sendiri.
Pesan Moral dan Kritik Sosial: Puisi "Hutan" tidak hanya sekedar deskripsi tentang perubahan alam, tetapi juga mengandung pesan moral dan kritik sosial. Melalui penggambaran yang kuat tentang destruksi lingkungan, penulis membangkitkan kesadaran akan pentingnya pelestarian alam dan keharmonisan antara manusia dan alam.
Secara keseluruhan, puisi "Hutan" karya Dami N. Toda merupakan karya yang menggugah kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan alam. Dengan menggunakan bahasa yang sederhana namun mengena, puisi ini berhasil menyampaikan pesan yang mendalam tentang dampak negatif dari aktivitas manusia terhadap hutan dan lingkungan secara umum.
Puisi: Hutan
Karya: Dami N. Toda
Biodata Dami N. Toda:
- Dami N. Toda (Dami Ndandu Toda) lahir di Pongkor, Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur, pada tanggal 20 September 1942.
- Dami N. Toda meninggal dunia di Leezen, Jerman, pada tanggal 10 November 2006.