Hidup Tai!
Membayangkan diriku ada dalam periuk
ketika dalam gempa waktu,
pengarang Kurt Vonnegut menuliskan kata:
"Hidup adalah seperiuk tai!"
Salahkah bahkan gilakah aku
jika aku tertawa
dalam periuk
mengajakmu menari bersama
Sambil meneriakkan
himne tanah air:
"Hidup tai?!"
Ketika berada di pesta Kaum Atas ibukota, 2007
Sumber: Jalan Menuju Jalan (2007)
Analisis Puisi:
Puisi "Hidup Tai!" karya Rahman Arge adalah sebuah karya yang memprovokasi pemikiran dan perasaan pembaca dengan judul yang provokatif dan kontroversial. Puisi ini meminta pembaca untuk merenungkan makna hidup dalam konteks yang tak terduga.
Judul yang Provokatif: Judul "Hidup Tai!" secara langsung menarik perhatian pembaca. Kata-kata tersebut adalah istilah vulgar yang biasanya dihindari dalam sastra, dan penggunaannya di sini memiliki tujuan untuk menghadirkan perasaan shock dan kebingungan yang memotivasi pembaca untuk membaca lebih lanjut.
Penafsiran yang Tidak Lazim: Puisi ini mengambil pernyataan kontroversial Kurt Vonnegut bahwa "Hidup adalah seperiuk tai!" dan mengembangkannya. Puisi ini meminta kita untuk melihat hidup dari sudut pandang yang sangat berbeda, tidak seperti perumpamaan positif atau motivasional yang sering kita temui.
Penafsiran Terbuka: Puisi ini membiarkan penafsiran terbuka untuk pembaca. Sebuah pertanyaan diajukan dalam puisi ini: "Salahkah bahkan gilakah aku jika aku tertawa dalam periuk mengajakmu menari bersama sambil meneriakkan himne tanah air: 'Hidup tai?!'" Hal ini memberikan kebebasan bagi pembaca untuk menginterpretasikan dan merenungkan apakah ada kebijaksanaan atau pesan tersirat dalam pernyataan provokatif ini.
Reaksi Pembaca: Puisi ini mendorong pembaca untuk merenungkan apa arti hidup dan bagaimana kita sering kali terjebak dalam pandangan konvensional tentang hidup yang mungkin terlalu serius. Ini dapat memicu berbagai reaksi, mulai dari tawa hingga perenungan mendalam.
Bahasa yang Menantang: Penggunaan kata-kata yang tajam dan kontroversial dalam puisi ini menciptakan ketegangan dan menantang konvensi bahasa dalam sastra. Ini dapat menggugah perasaan dan pikiran pembaca.
Puisi "Hidup Tai!" merupakan sebuah karya yang berani dan kontroversial yang mengeksplorasi makna hidup dalam konteks yang tak terduga. Puisi ini mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kita melihat hidup dan apakah ada makna dalam hal-hal yang dianggap tidak berharga atau menjijikkan. Ini adalah karya yang memprovokasi dan mengundang pemikiran mendalam.
Puisi: Hidup Tai!
Karya: Rahman Arge
Biodata Rahman Arge:
- Rahman Arge (Abdul Rahman Gega) lahir di Makassar, Sulawesi Selatan pada tanggal 17 Juli 1935.
- Rahman Arge meninggal dunia pada tanggal 10 Agustus 2015 (pada usia 80).
- Edjaan Tempo Doeloe: Rachman Arge.