Puisi: Epitaph buat Si Daisia Kecil (Karya Dami N. Toda)

Puisi "Epitaph buat Si Daisia Kecil" karya Dami N. Toda mengajak pembaca untuk merenungkan dampak tragis dari kekerasan dan kehilangan yang ...
Epitaph buat Si Daisia Kecil

Di sini Daisia kecil, nama
Sepasang sayap mungil
Terbengkalai
Seutas sutera panjang
Seutas tanya kanak-kanak
Menyeret bintang-bintang
Dan robohnya kota-kota Vietnam

Sumber: Horison (Desember, 1973)

Catatan:
Puisi Epitaph buat Si Daisia Kecil kemudian hari dimasukkan ke dalam buku Buru Abadi (2005) dengan sedikit perubahan dan diberi judul Epitaph buat Si Kecil.

Analisis Puisi:

Puisi "Epitaph buat Si Daisia Kecil" karya Dami N. Toda adalah sebuah karya yang menggambarkan tentang kehilangan, ketidakberdayaan, dan tragedi perang. Melalui penggunaan bahasa yang sederhana namun puitis, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan dampak kekerasan dan kehilangan yang dialami oleh individu yang tak berdaya di tengah konflik.

Gambaran Kehilangan dan Kebencian Perang: Puisi ini menciptakan gambaran yang menggugah perasaan tentang kehilangan dan kekejaman perang, terutama melalui gambaran sepasang sayap mungil yang terbengkalai dan robohnya kota-kota Vietnam. Ini mencerminkan tragedi yang dialami oleh individu tak berdaya, seperti anak-anak, yang menjadi korban dari konflik bersenjata.

Simbolisme Sayap dan Sutera: Sepasang sayap mungil yang terbengkalai dan seutas sutera panjang menjadi simbol-simbol yang kuat dalam puisi ini. Mereka menciptakan gambaran tentang kelembutan dan keindahan yang hancur dalam kekerasan perang. Simbolisme ini mengundang pembaca untuk merenungkan tentang kerapuhan kehidupan manusia dan kehancuran yang ditimbulkan oleh tindakan manusia.

Penegasan tentang Ketidakberdayaan: Puisi ini juga menekankan ketidakberdayaan individu tak berdaya, seperti Si Daisia Kecil, yang menjadi korban tanpa bisa berbuat apa-apa. Penggunaan kata-kata seperti "terbengkalai" dan "menyeret" menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki kendali atas nasib mereka sendiri, melainkan dipaksa untuk menjadi saksi dan korban dari kebrutalan perang.

Renungan atas Kemanusiaan: Melalui gambaran-gambarannya, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang kemanusiaan dan dampak kekerasan terhadap individu yang tidak bersalah. Penulis secara halus mengkritik kekejaman perang dan menyoroti pentingnya empati dan kepedulian terhadap mereka yang menderita akibat konflik bersenjata.

Kesimpulan yang Melankolis: Puisi ini diakhiri dengan kesimpulan yang melankolis, menciptakan suasana yang mendalam dan memilukan. Ini mengingatkan pembaca akan tragisnya kehidupan di tengah perang dan menekankan pentingnya untuk mencegah terulangnya kekerasan dan kehilangan yang tidak perlu.

Puisi "Epitaph buat Si Daisia Kecil" karya Dami N. Toda adalah sebuah karya yang menggambarkan kehilangan dan ketidakberdayaan individu tak berdaya di tengah konflik perang. Melalui simbolisme yang kuat dan bahasa yang puitis, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan dampak tragis dari kekerasan dan kehilangan yang ditimbulkan oleh perang. Dengan kesimpulan yang melankolis, puisi ini mengingatkan pembaca akan pentingnya untuk memperjuangkan perdamaian dan kemanusiaan di dunia yang penuh dengan konflik dan kekerasan.

Dami N. Toda
Puisi: Epitaph buat Si Daisia Kecil
Karya: Dami N. Toda

Biodata Dami N. Toda:
  • Dami N. Toda (Dami Ndandu Toda) lahir di Pongkor, Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur, pada tanggal 20 September 1942.
  • Dami N. Toda meninggal dunia di Leezen, Jerman, pada tanggal 10 November 2006.
© Sepenuhnya. All rights reserved.