Puisi: Doa Siang (Karya Dami N. Toda)

Puisi "Doa Siang" karya Dami N. Toda menggambarkan perjuangan manusia dalam mencari makna dan hubungan dengan Yang Maha Kuasa di tengah-tengah ...
Doa Siang

lutut kutekuk jua
coba menyerah. Langit terpanggang
matahari
dalam gapaian tangan. Ah, tak bisa kita
berdamai:
        Kau di sana
            (tersilang jua siang-terik begini)
        aku di sini
            (menebak arti keringat dari 
mesin
            buku dan cangkul)

air Yordan dan Tigris membelah
gurun pasir ziarah kita
Ciliwungku tak bisa mengalir ke arah-Mu
ataukah kupecahkan tabernakel ini
menempa jadi malaekat dan sorga
sia-sia kita berunding dan makan dalam satu
impian
Eureka!

Sumber: Buru Abadi (2005)

Analisis Puisi:

Puisi "Doa Siang" karya Dami N. Toda merupakan sebuah karya yang menggambarkan perjuangan manusia dalam mencari makna dan hubungan dengan Yang Maha Kuasa di tengah-tengah kesulitan dan kebingungan. Melalui gambaran-gambaran yang kuat dan penggunaan bahasa yang kaya, puisi ini mengeksplorasi tema-tema seperti ketidakpastian, perjuangan, dan pencarian makna.

Pencarian dan Pertanyaan yang Dalam: Puisi ini menggambarkan pengalaman manusia yang tenggelam dalam ketidakpastian dan kebingungan. Dengan bahasa yang kuat, penulis mengekspresikan keputusasaan dan kebingungan yang dirasakan dalam mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan eksistensial. Tidak hanya itu, puisi ini juga mencerminkan keinginan manusia untuk mencapai kedamaian dan hubungan yang lebih dalam dengan Yang Maha Kuasa.

Citra Alam dan Agama: Penulis menggunakan citra alam seperti langit, matahari, air Yordan, Tigris, dan Ciliwung untuk memperkuat pesannya. Citra-citra ini tidak hanya menciptakan suasana yang kuat dalam puisi, tetapi juga memberikan dimensi spiritual yang mendalam. Air Yordan dan Tigris, misalnya, melambangkan perjalanan rohani dan pencarian akan kebenaran.

Konflik Internal dan Eksternal: Puisi ini mencerminkan konflik internal dan eksternal yang dialami oleh manusia. Konflik internal tergambar melalui perjuangan individu dalam mencari makna dan kedamaian batin, sedangkan konflik eksternal tercermin dalam ketidaksesuaian antara kehidupan manusia dengan kehendak ilahi.

Keputusasaan dan Pencarian Harapan: Meskipun puisi ini penuh dengan gambaran keputusasaan dan kebingungan, namun di akhir baris terdapat ungkapan "Eureka!", yang merupakan seruan kegembiraan dan penemuan. Ungkapan ini menunjukkan bahwa di tengah-tengah kegelapan, masih ada harapan dan penemuan yang mungkin terjadi.

Tafsiran Terbuka: Puisi "Doa Siang" menawarkan ruang bagi pembaca untuk melakukan tafsiran terbuka terhadap maknanya. Setiap pembaca dapat meresapi puisi ini dengan pengalaman dan pemahaman yang berbeda-beda, sesuai dengan konteks dan perjalanan spiritual masing-masing.

Puisi "Doa Siang" karya Dami N. Toda adalah sebuah karya yang mendalam yang menggambarkan perjuangan manusia dalam mencari makna dan hubungan yang lebih dalam dengan Yang Maha Kuasa. Dengan penggunaan bahasa yang kaya dan citra alam yang kuat, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang eksistensi, ketidakpastian, dan harapan dalam perjalanan rohani manusia.

Dami N. Toda
Puisi: Doa Siang
Karya: Dami N. Toda

Biodata Dami N. Toda:
  • Dami N. Toda (Dami Ndandu Toda) lahir di Pongkor, Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur, pada tanggal 20 September 1942.
  • Dami N. Toda meninggal dunia di Leezen, Jerman, pada tanggal 10 November 2006.
© Sepenuhnya. All rights reserved.