Di Rumah Puisi Taufiq Ismail
Di kejauhan Singgalang
Rumah putih-putih
dalam uap dan kabut beranjak tertatih
Dan Merapi menghitam kukuh
di tengah-tengahnya
antara rintik gerimis aku memandang
pagi. Di Rumah Puisi
dalam pandang remang.
kapankah engkau datang
dan pergi. menjemput aku
untuk tak kembali. Masih tertatih
dalam baris puisi.
Hilang timbul dalam zikir
yang mengalir
Tak henti-henti
Tuhan